Selasa, 30 Agustus 2016

Tiga Tim Bernilai Sama di Pekan Ketiga Liga Primer

Tampaknya memang sungguh beralasan bahwa kompetisi Liga Primer Inggris musim 2016/17 akan menjadi ajang persaingan superketat bagi tiga manajer baru dengan reputasi meyakinkan beserta klub besar yang dibesutnya, yaitu : Jose Mourinho (Manchester United), Pep Guardiola (Manchester City), dan Antonio Conte (Chelsea). Pada pekan ketiga Liga Primer yang berlangsung 27-28 Agustus 2016 lalu, ketiga pemimpin anyar berhasil membawa anak asuhnya meraih kemenangan untuk ketiga kalinya secara beruntun. United menundukkan Hull City 1-0, City menaklukkan West Ham United 3-1, dan Chelsea mengandaskan Burnley 3-0. Ketiga tim mengoleksi nilai sama dari tiga kali kemenangan, namun The Citizens berhak berada di puncak klasemen, lantaran unggul dalam selisih gol (9-3) ketimbang The Blues (7-2) dan The Red Devils (6-1). Posisi di klasemen sementara Liga Primer akan bertahan hingga dua pekan mendatang karena awal September 2016 merupakan waktu untuk jeda internasional, pertandingan resmi antarnegara. Sebuah laga big match sekaligus derby of Manchester akan berlangsung antara United dan City pada pekan keempat mendatang (10/9) di Old Trafford. Duel panas antara Mou dan Pep akan terulang, setelah mereka pernah melakukannya dalam el clasico di Liga Spanyol. United maupun City sama-sama belum pernah kalah dalam tiga laga pertama Liga Inggris.

Selebrasi Rashford seusai mencetak gol ke gawang Hull City, diiringi Rooney dan Ibrahimovic.
Dalam laga tandangnya di Stadion KCOM, United sempat kesulitan membobol gawang Hull City. Zlatan Ibrahimovic yang sudah membuat tiga gol dalam dua laga sebelumnya tak mampu memanfaatkan sejumlah peluang. Beruntunglah Setan Merah masih memiliki Marcus Rashford yang akhirnya mencetak gol tunggal yang menentukan tiga poin ketiga. Rashford yang turun menggantikan Juan Mata sukses memanfaatkan assist dari Wayne Rooney pada menit ke-90+2. Pada penampilan pertamanya musim ini, striker bernomor 19 itu membuat gol perdananya di era kepemimpinan Mourinho. Sebuah rekor baru pun tercatat. Rashford menjadi pencetak gol termuda -dalam usia 18 tahun 300 hari- untuk tim asuhan Mourinho di Premier League. Rekor sebelumnya menjadi milik Arjen Robben (Chelsea) yang berusia 20 tahun 288 hari pada tahun 2004.


Senin, 29 Agustus 2016

Memori : Kiprah Pelatih Anyar Klub Besar

Ada hal yang berbeda menjelang berputarnya kompetisi liga sepak bola musim 2013/14 di sejumlah negara utama Eropa. Beberapa klub besar di Benua Biru bakal dibesut oleh pelatih anyar. Transformasi figur penting di balik layar tim tersebut melibatkan nama-nama kondang. Perubahan paling ekstrim terjadi di Liga Inggris. Tiga tim penghuni posisi empat besar Liga Primer Inggris musim lalu berganti manajer. David Moyes akan memulai petualangan barunya bersama Manchester United, setelah berakhirnya era Sir Alex Ferguson selama lebih dari dua dekade. Sebuah tugas berat bagi mantan pelatih Everton tersebut mengingat begitu berkilaunya prestasi Red Devils semasa ditangani Fergie.

Manuel Pellegrini bersedia menjawab kepercayaan petinggi Manchester City agar dapat kembali ke jalur juara. Pelatih sebelumnya, Roberto Mancini dipecat menjelang musim 2012/13 berakhir lantaran gagal memberikan satu pun trofi. Keberhasilan Pellegrini membawa Malaga sebagai tim kuda hitam di Liga Spanyol dan Liga Champion menjadi alasan City merekrutnya. Jose Mourinho kembali ke Chelsea, klub yang menurutnya senantiasa mencintainya sekaligus dia cintai. Sesudah frustrasi di Real Madrid karena terjadinya konflik internal, Mourinho mencoba mengulangi kejayaannya di masa lalu bersama The Blues sejak musim depan.

Carlo Ancelotti akhirnya bersedia hijrah dari PSG menuju Madrid menggantikan Mourinho. Ancelotti sudah pernah sukses menjadi kampiun bersama AC Milan, Chelsea, dan PSG. Bos Madrid, Florentino Perez tentu sangat berharap Don Carlo mampu memberikan trofi ke-10 Liga Champion bagi Los Blancos dan kembali menumbangkan dominasi Barcelona di La Liga.

Josep ‘Pep’ Guardiola melatih tim luar negeri pertamanya, Bayern Muenchen, yang baru saja meraih prestasi fantastis bersama Jupp Heynckes musim kemarin. Pep mempertaruhkan prestasi fenomenalnya bersama Barcelona tempo hari di klub raksasa Bundesliga tersebut.
Rafael Benitez kembali ke Italia untuk menangani Napoli. Sekian tahun silam pelatih asal Spanyol tersebut pernah menangani Inter dan memberikan trofi Piala Dunia Klub, namun dipecat sehabis itu. Musim lalu Benitez sukses meraih Piala Europa bersama Chelsea.
Walter Mazzari berupaya mengangkat kembali Inter Milan yang babak belur musim lalu. Dia datang dengan bekal prestasi membawa Napoli menempati peringkat kedua Serie A 2012/13.

Sangat menarik untuk menyaksikan kiprah para pelatih tersebut bersama klub barunya. Adakah di antara mereka yang sukses mempersembahkan gelar juara pada musim pertamanya? Moyes, Pellegrini, Mourinho, Ancelotti, Guardiola, Benitez, dan Mazzari akan menjawabnya pada pengujung musim mendatang.

# pernah dimuat di loushevaon7.wordpress.com dan BolaVaganza No.142 – Agustus 2013.

Rabu, 24 Agustus 2016

Bale Bermain Gemilang, Madrid Menang

Kendati tidak diperkuat sejumlah pemain andalannya -seperti Luka Modric, Karim Benzema, dan Cristiano Ronaldo- Real Madrid berhasil membawa poin tiga dalam lawatannya menghadapi Real Sociedad dalam pertandingan pertama La Liga Spanyol musim 2016/17 yang berlangsung Minggu (21/8/2016) malam waktu Spanyol. Tim tuan rumah kalah 0-3 dari tamunya yang berstatus sebagai juara Liga Champion 2015/16 dan Piala Super Eropa 2016. Gareth Bale bermain gemilang dengan mencetak dua gol, sementara satu gol lainnya dibuat Marco Asensio. 
Gareth Bale dan Marco Asensio, dua pencetak gol Madrid ke gawang Sociedad.
Bale mampu menjawab kepercayaan yang diberikan Zinedine Zidane untuk memimpin sektor depan Los Merengues ketika dua rekan terbaiknya -Benzema dan CR7- masih absen. Alvaro Morata dan Asensio menjadi teman baru Bale menempati posisi trisula striker Madrid. Morata sempat membuat sejumlah peluang emas yang belum menjadi gol, sementara Asensio kembali menunjukkan kualitasnya setelah pemain muda Spanyol itu membuat satu gol di ajang Piala Super Eropa 2016. 

Kemenangan di jornada pertama menempatkan Madrid di posisi kedua di bawah Barcelona yang sukses melumat Real Betis dengan skor 6-2. Yang jelas, Zizou dapat melewati musim penuh pertamanya bersama Los Blancos dengan hasil positif. Keberaniannya memasang pemain berusia 20 tahun untuk menggantikan posisi Cristiano sejauh ini berbuah manis.

Trigol Bacca Menjadi Debut Manis Montella

Mengawali Liga Italia Serie A 2016/17, AC Milan berhasil menang 3-2 atas Torino di San Siro pada Minggu (21/8/2016) malam kemarin. Tiga poin perdana menjadi debut yang manis bagi Vincenzo Montella sebagai pelatih anyar Rossoneri dalam kompetisi resmi. Yang menarik, Torino ditangani oleh Sinisa Mihajlovic, pelatih Milan musim lalu yang dipecat di tengah jalan. Carlos Bacca, yang sempat diisukan bakal hijrah ke klub lain, menjadi pahlawan kemenangan Tim Merah-Hitam dengan mencetak trigol. Striker Kolombia itu langsung memimpin daftar capocannonieri Serie A pada giornata pertama. Aksi Gianluigi Donnarumma yang menggagalkan tendangan penalti Andrea Belotti menjelang pertandingan usai sukses mengamankan kemenangan Milan. Musim lalu Donnarumma diberi kesempatan menjalani debutnya oleh Mihajlovic dan tercatat sebagai kiper termuda yang pernah diturunkan di Serie A dalam usia 16 tahun.
Carlos Bacca bermain cemerlang ketika Milan menjamu Torino.
Tidak ada pemain baru dalam susunan tim inti, namun kiprah Montella sebagai mantan striker membuat tim yang ditanganinya cenderung atraktif. Formasi 4-3-3 menempatkan trio Suso, Bacca, dan M'baye Niang di sektor depan. Kehadiran Suso dan Niang seolah menjadi darah segar bagi Bacca. Musim lalu Suso dipinjamkan ke Genoa, sementara Niang yang sempat menjadi andalan Mihajlovic terpaksa absen sekian waktu karena mengalami kecelakaan lalu lintas. Satu hal yang menarik, Montella menurunkan tujuh pemain Italia dalam tim inti. Mereka adalah Donnarumma, Ignazio Abate, Alessio Romagnoli, Gabriel Paletta, Luca Antonelli, Giacomo Bonaventura, dan Riccardo Montolivo (kapten). Empat pemain non-Italia, yaitu Juraj Kucka (Slovakia), Suso (Spanyol), Bacca (Kolombia), dan Niang (Prancis). Sektor belakang sepenuhnya pemain Italia, sektor tengah kombinasi, sementara sektor depan dikuasai pemain asing. Pemain pengganti yang diturunkan terdiri dari duo Italiano (Andrea Bertolacci dan Andrea Poli) serta seorang Brasileiro (Luiz Adriano).  Bertolacci yang menggantikan Bonaventura hanya bermain lima menit karena cedera dan digantikan oleh Poli. Satu kartu merah diberikan kepada Paletta yang diikuti tendangan penalti untuk Torino yang bisa digagalkan kiper Milan.
Aksi Donnarumma menggagalkan penalti Belotti.
Meskipun menang, Milan hanya menempati peringkat kelima dalam klasemen Serie A giornata pertama. Sembilan tim mampu meraih kemenangan, sehingga tim nomor satu hingga sembilan sama-sama memiliki poin tiga dan hanya dibedakan oleh selisih gol. Selanjutnya Rossoneri akan menghadapi Napoli, runner-up musim 2015/16, dalam laga tandang. Napoli ditahan imbang Pescara, tim promosi yang ditangani Massimo Oddo, mantan pemain Milan. Semoga tren positif anak asuh Montella terus berlanjut saja.

Selasa, 23 Agustus 2016

Dua Gol Ibra dan Debut Pogba

Manchester United mengalahkan Southampton 2-0 pada laga kedua Premier League 2016/17 yang berlangsung Sabtu (20/8/2016) di Stadion Old Trafford. Zlatan Ibrahimovic kembali menunjukkan ketajamannya dengan memborong sepasang gol kemenangan Setan Merah. Ibra pun memimpin daftar pencetak gol sementara Liga Inggris dengan mengoleksi tiga gol, bersama-sama dengan Sergio Aguero (Manchester City). Posisi United di klasemen melorot ke peringkat kedua di bawah City yang unggul dalam produktivitas gol. Selain duo klub Manchester, Hull City dan Chelsea juga mengumpulkan poin enam dalam dua laga. Pertandingan pertama musim ini di Theater of Dream juga menjadi debut Paul Pogba, setelah sempat empat musim bertualang di Serie A bersama Juventus. Penampilan gelandang bernomor enam itu cukup mengesankan, meski belum ada gol dan assist yang dibuatnya. Namun setidaknya kehadiran Pogba di sektor tengah United menambah kekuatan tim asuhan Jose Mourinho untuk melakoni laga-laga selanjutnya. 

Jika dalam dua pertandingan MU belum ada siaran langsungnya dari televisi swasta nasional, semoga Hull City vs Manchester United (27/8) bakal ditayangkan secara live dan gratis di RCTI/GlobalTV/MNCTV. Kedua tim sama-sama meraih kemenangan dalam dua pekan perdana musim ini, sehingga laga pasti berlangsung menarik. 
 
Pogba dan Ibra berbincang  berdua ketika United menjamu Soton di Old Trafford.

Selasa, 16 Agustus 2016

MU Memimpin Klasemen Pekan Perdana Premier League

Manchester United menjadi pemimpin klasemen Premier League 2016/17, setelah semua tim menjalani laga perdananya. Tentu sebuah awal yang apik bagi tim yang kini diasuh Jose Mourinho tersebut, demi ambisi menguasai kembali Liga Inggris akhir musim nanti. Sebenarnya terdapat tujuh tim yang sukses meraih kemenangan, namun United unggul dalam selisih gol ketimbang Liverpool, Chelsea, Manchester City, Hull City, West Brom Albion, dan Swansea City. MU berhasil mengalahkan AFC Bournemouth 3-1 di Stadion Vitality pada Minggu (14/8/2016) lalu. Juan Mata mencetak gol pertama pada menit ke-40, sementara dua gol berikutnya dibuat oleh Wayne Rooney (59') dan Zlatan Ibrahimovic (64'). Anthony Martial merupakan pemberi umpan bagi Rooney dan Ibrahimovic di babak kedua. Tim tuan rumah mencetak satu gol hiburan melalui Adam Smith pada menit ke-69.
Juan Mata dan Wayne Rooney menyumbang gol kemenangan MU atas Bournemouth.
Mengenakan kostum ketiganya yang berwarna serba-putih, United mengawali musim baru dengan cemerlang. Mourinho boleh berlega hati karena debut resminya bersama klub keduanya di Liga Inggris bisa dilewati dengan meraih poin tiga, kendati bermain dalam laga tandang. Para pencetak gol pun memiliki catatan tersendiri. Kehadiran Mourinho sebagai manajer MU semula diperkirakan akan mengancam posisi Mata yang pernah disingkirkan dari Chelsea oleh The Special One. Ternyata gelandang Spanyol itu justru menjadi pemain inti di laga perdana dan membuka gol kemenangan timnya. Sementara bagi Rooney, golnya ke gawang Bournemouth membuat sang kapten telah mengoleksi total 246 gol bagi Setan Merah dan hanya perlu empat gol lagi untuk melwati rekor Sir Bobby Charlton sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah klub. Wazza terbukti masih mampu menunjukkan kontribusi positifnya bagi United, meski bermain sebagai gelandang serang, bukan lagi penyerang tengah. 
Aksi Zlatan Ibrahimovic dalam debutnya di Premier League 2016/17.
Keputusan The Red Devils untuk mendatangkan Ibrahimovic tampaknya memang sudah tepat, meski dia sudah berusia 34 tahun. Stiker asal Swedia itu mencatat rekor sebagai pemain yang mampu mencetak gol di enam liga yang berbeda. Sebelum bermain di Liga Inggris, Zlatan pernah berkarier di Liga Swedia, Liga Belanda, Liga Italia, Liga Spanyol, dan Liga Prancis. Hampir semua klub yang dibelanya pernah dibawanya menjadi juara liga dan musim ini giliran MU yang akan berprestasi gemilang bersamanya. Gol Ibra dalam debutnya di Premier League merupakan pertanda bagus pastinya. Satu hal yang unik, ketiga pencetak gol United ke gawang Bournemouth memiliki nomor kostum berurutan, yaitu Mata (8), Ibrahimovic (9), dan Rooney (10).

Debut Manis Manajer Anyar
Jose Mourinho bukan satu-satunya manajer anyar yang timnya berhasil meraih kemenangan pada pekan pembuka. Josep "Pep" Guardiola membawa Manchester City menang 2-1 atas Sunderland, sementara Antonio Conte pun membawa Chelsea unggul 2-1 atas West Ham United. Sementara itu, Juergen Klopp yang bergabung dengan Liverpool pertengahan musim lalu pun sukses mengawali musim barunya dengan mengalahkan Arsenal 4-3 dalam laga tandang. 



Mourinho Seperti Allegri

Manchester United memulai era baru bersama Jose Mourinho yang telah dikontrak untuk tiga musim ke depan. Musim 2016/17 merupakan kesempatan perdana Mourinho mengarsiteki klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut. Kendati pada musim 2015/16 pelatih asal Portugal itu dipecat Chelsea di tengah jalan, dengan rekor terburuk sebagai juara bertahan, tapi rekam jejaknya selama ini tetap sesuatu yang berkilauan, hingga membuat manajemen Setan Merah silau dan tak ragu memilihnya. Louis van Gaal yang pada akhir musim keduanya sebenarnya mampu mempersembahkan trofi Piala FA untuk MU pun didepak sebelum kontraknya habis, demi memberi jalan kepada The Special One.

Barangkali United sedikit banyak terinspirasi pada apa yang terjadi pada Juventus. Pada awal musim 2014/15, I Bianconerri menunjuk Massimiliano Allegri untuk menggantikan Antonio Conte yang mundur untuk kemudian menjadi pelatih Italia. Padahal prestasi Conte luar biasa dengan mempersembahkan tiga scudetto berturut-turut, sesudah Juventus mengalami paceklik juara selama beberapa tahun. Dipilihnya Allegri sempat disambut negatif oleh Juventini, mengingat sang manajer merupakan mantan allenatore AC Milan yang dipecat karena hasil buruk pada pertengahan musim 2013/14. Namun, kenyataannya Allegri berhasil melanjutkan kegemilangan Conte dengan sepasang scudetto dalam dua musim beruntun. Bahkan pada musim pertamanya, Allegri melakukan sesuatu yang tak bisa dilakukan Conte, yaitu membawa La Vecchia Signora tampil di laga final Liga Champion 2014/15, meski gagal juara karena takluk dari Barcelona.  


Tentu penggemar The Red Devils berharap kiprah Mourinho tiga musim ke depan bisa mengikuti jejak Allegri bersama Juventus. Hadirnya sejumlah pemain baru seperti Zlatan Ibrahimovic dan Henrik Mkhitaryan membuat skuat United lebih kuat ketimbang musim lalu dan layak mengikuti kompetisi memperebutkan trofi English Premier League (EPL) maupun trofi lainnya. Musim depan tim asuhan Mourinho hanya berlaga di Liga Europa yang kurang bergengsi dan persaingannya tidak seketat Liga Champion. Barangkali upaya meraih gelar justru bisa lebih dikonsentrasikan di dalam negeri. Tapi mesti diingat pula bahwa Chelsea yang merupakan mantan klub Mourinho justru absen sama sekali dari kompetisi Eropa musim 2016/17.

Selain memiliki pengalaman menjuarai EPL bersama Chelsea, Mourinho memiliki lebih banyak waktu mempersiapkan timnya ketimbang dua pelatih bernama besar lainnya, Pep Guardiola (Manchester City) dan Antonio Conte (Chelsea), yang menjadi pendatang baru di Liga Inggris. Mourinho sempat beristirahat sejak dipecat The Blues pertengahan musim lalu, sementara Pep masih menangani Bayern Muenchen hingga akhir musim 2015/16 dan Conte bahkan masih bersama Italia hingga akhir Juni di Piala Eropa 2016 Prancis. Namun mereka yang sudah lebih dahulu berkiprah di EPL jelas tak bisa dipandang sebelah mata, seperti Arsene Wenger (Arsenal), Claudio Ranieri (Leicester City – juara EPL 2015/16), Juergen Klopp (Liverpool), maupun Mauricio Pochettino (Tottenham Hotspur). Persaingan menjadi tim terbaik di negeri Ratu Elizabeth bisa dipastikan kian seru dan menarik musim mendatang.

# dimuat di BolaVaganza No.178 - Agustus 2016.


Rabu, 10 Agustus 2016

Pemain Spanyol Bawa Madrid Juara Piala Super Eropa 2016

Real Madrid menjalani laga melawan Sevilla guna memperebutkan Piala Super Eropa 2016 tanpa sejumlah pemain terbaiknya, yang menjadi andalan utama Zinedine Zidane ketika sukses menjadi juara Liga Champion pada Mei 2016 lalu. Keylor Navas, Pepe, Toni Kroos, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo dipastikan absen karena masih perlu istirahat atau menjalani pemulihan cedera. Sementara itu, Luka Modric dan Karim Benzema yang belum bugar tidak diturunkan sebagai pemain inti dan berada di bangku cadangan. Namun demikian, El Real ternyata berhasil mengalahkan juara Liga Europa 2015/16 dengan skor 3-2 dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Lerkendal, Tronheim, Norwegia pada Selasa (9/8/2016) malam waktu setempat. 


Tujuh pemain Spanyol menjadi pemain inti Real Madrid di Piala Super Eropa 2016.
Tanpa kehadiran sejumlah bintangnya, Zizou justru bisa menurunkan mayoritas pemain Spanyol dalam tim inti. Tujuh pemain Spanyol yang bermain sejak sepak mula, yaitu Kiko Casilla, Dani Carvajal, Sergio Ramos, Isco, Marco Asensio, Lucas Vasquez, dan Alvaro Morata. Pemain non-Spanyol yang menjadi pemain inti hanya Raphael Varane (Prancis), Marcelo (Brasil), Casemiro (Brasil), dan Mateo Kovacic (Kroasia). Tapi mereka yang diturunkan sebagai pengganti kebetulan pemain asing, yaitu Benzema (Prancis), Modric (Kroasia), dan James Rodriguez (Kolombia). 

Yang menarik, para pencetak gol Los Blancos adalah pemain Spanyol seluruhnya. Mereka adalah Asensio (21'), Ramos (90'+3), dan Carvajal (119'). Madrid lebih dahulu unggul lewat gol indah Asensio, hingga Franco Vasquez menyamakan kedudukan pada menit ke-41. Sevilla berbalik memimpin 2-1 ketika Yevhen Konoplyanka mencetak gol lewat titik penalti pada menit ke-72. Penalti diberikan wasit karena Ramos dianggap melakukan pelanggaran. Seolah membalas kesalahannya, kapten Los Merengues berhasil membobol gawang Sergio Rico lewat sundulan pada menit ke-93. Laga selama 90 menit pun berakhir imbang 2-2. Pada masa perpanjangan waktu, Carvajal menjadi pahlawan kemenangan timnya. Real Madrid pun resmi meraih trofi Piala Super Eropa untuk ketiga kalinya setelah 2002 dan 2014. Dua tahun silam, Los Blancos yang masih dilatih Carlo Ancelotti pun menundukkan Sevilla di ajang yang sama. Pelatih Sevilla waktu itu adalah Unai Emery, sementara saat ini Jorge Sampaoli. Tahun ini Zidane mampu mengulangi prestasi Ancelotti pada 2014 dengan menjadi kampiun Liga Champion dan Piala Super Eropa. Satu trofi lagi yang bisa direngkuh adalah Piala Dunia Klub 2016.


Marco Asensio, pemain 20 tahun yang mencetak gol pembuka Madrid.
Bagi sejumlah pemain Madrid, trofi Piala Super menjadi pengobat rasa kecewa setelah tak mampu memperkuat negaranya di Piala Eropa 2016 lalu. Varane dan Carvajal terpaksa absen karena cedera, sedangkan Isco dan Benzema karena faktor lainnya. Demikian pula bagi Ramos, Lucas, Morata, Kovacic, dan Modric yang timnasnya kandas di 16 besar Euro 2016. Untuk Asensio dan Morata, kemenangan atas Sevilla menjadi gelar juara mereka yang pertama setelah kembali dari perantauan. Asensio setahun silam dibeli Madrid dari Real Mallorca, tapi dipinjamkan ke Espanyol. Morata dua tahun lalu dijual ke Juventus dan baru saja mudik ke klub lawasnya.  

Ketika musim kompetisi 2016/17 kian dekat, Los Blancos belum membeli satu pun pemain bintang, sebagaimana kebiasaan musim-musim kemarin. Sejauh ini hanya ada Asensio dan Morata yang kembali dari peminjaman dan dibeli kembali. Justru Jese Rodriguez dilepas ke PSG, tapi dengan opsi pembelian kembali seperti yang dilakukan terhadap Morata. Dimitri Payet dan Paul Pogba yang sempat diincar tidak berhasil direkrut. Namun melihat penampilan Sergio Ramos dkk di Piala Super Eropa, tampaknya tim asuhan Zidane sudah cukup kuat untuk bersaing memperebutkan berbagai trofi musim depan. Tentu Madridista berharap CR7 dan rekan-rekannya yang terkendala cedera bisa segera kembali bermain. Namun setidaknya, tim alternatif ketika Trio BBC absen sekalipun mampu meraih kemenangan. Semoga Zizou bisa belajar dari kesalahan Ancelotti dua tahun lalu yang terlalu mengandalkan tim intinya tanpa banyak rotasi, hingga mengalami kelelahan, dan akhirnya nirgelar pada akhir musim. 


Real Madrid juara UEFA Super Cup 2016.

Atlet Cantik : Violiga May









Memori : Kebangkitan Personel Madrid

Real Madrid sukses merengkuh Piala Super Eropa 2014 dengan menaklukkan Sevilla 2-0 di Stadion Cardiff City pada Selasa (12/8). Cristiano Ronaldo memborong dua gol memanfaatkan assist dari Gareth Bale dan Karim Benzema. Dalam laga sesama klub Spanyol tersebut, Carlo Ancelotti langsung menurunkan dua personel terbarunya -Toni Kroos dan James Rodriguez- di lini tengah Los Blancos sejak sepak mula. Bagi mereka berdua, Piala Super Eropa menjadi trofi pertama mereka bersama El Real. Untuk Kroos terasa istimewa karena baru Juli lalu dia turun penuh membela Jerman menjadi juara Piala Dunia 2014. James digantikan Isco sebelum laga usai, tapi setidaknya sudah mencatat debut cemerlang bersama klub barunya.



Selain dua punggawa anyarnya yang merupakan bintang Piala Dunia 2014, mayoritas pemain Madrid sesungguhnya bernasib kurang baik di Brasil. Enam pemain yang menjadi starter saat melawan Sevilla pulang awal karena gagal di fase grup. Mereka adalah Iker Casillas, Sergio Ramos, Pepe, Fabio Coentrao, Luca Modric dan Ronaldo. Bemzema masih bermain hingga perempat final, sementara Dani Carvajal dan Bale tidak bermain di Piala Dunia.

Kemenangan atas Sevilla menjadi momentum kebangkitan bagi Casillas dkk. Bagi sang kapten, hal itu menjadi kredit poin bahwa dia masih bisa diandalkan sebagai kiper utama, meski sempat tampil buruk bersama Spanyol dan Keylor Navas sudah dihadirkan untuk bersaing dengannya. CR7 pun bisa melupakan kegagalannya saat membela Portugal. Bersama Los Merengues, dia membuktikan dirinya sebagai sang juara. Dua gol yang dicetaknya di Cardiff membuat mantan bintang Manchester United itu kini mengoleksi 70 gol di pentas antarklub Eropa. Rekor itu sejajar dengan milik Filippo Inzaghi (Juventus dan AC Milan) dan melampaui Lionel Messi (Barcelona) yang mengumpulkan 68 gol. Tinggal enam gol yang diperlukan Ronaldo untuk menyamai rekor Raul Gonzales (Real Madrid dan Schalke) yang masih menjadi pencetak gol terbanyak Eropa dengan 76 gol.

Setelah juara Liga Champion dan Copa del Rey musim lalu, Piala Super Eropa 2014 menjadi awal yang baik untuk Madrid mengawali musim baru. Masih ada lima trofi berikutnya yang menjadi target Los Merengues sepanjang musim 2014/15. CR7 dkk jelas berpotensi besar mewujudkannya. Hala Madrid!

# pernah dimuat di loushevaon7.wordpress.com dan Mingguan BOLA Edisi 2.576/2014.

Selasa, 09 Agustus 2016

Gelar Pertama Mourinho untuk MU dan Kembalinya Pogba


Minggu (7/8/2016) menjadi hari yang menceriakan bagi The Red Devils. Sepekan sebelum berputarnya Liga Primer Inggris musim 2016/17, Manchester United berhasil meraih trofi Community Shield 2016 dengan mengalahkan Leicester City 2-1 di Stadion Wembley London. The Red Devils merupakan jawara Piala FA, sementara The Foxes berstatus sebagai kampiun EPL musim 2015/16, yang kemenangannya menjadi sebuah hal yang paling fenomenal di liga-liga Eropa akhir musim lalu. Jesse Lingard lebih dulu membawa timnya unggul 1-0 pada menit ke-32 lewat sebuah solo run yang mengesankan. Jamie Vardy menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit ke-62, memanfaatkan kesalahan Marouane Fellaini. Zlatan Ibrahimovic menjadi pahlawan kemenangan United dengan golnya pada menit ke-83. Community Shield 2016 pun resmi dimiliki MU dan menjadi gelar ke-21 di ajang itu.

Jose Mourinho berhasil mempersembahkan gelar pertamanya bagi klub terbarunya. Uniknya, Mou justru mendedikasikan trofi Community Shield tahun ini bagi Louis van Gaal, manajer MU yang membawa Wayne Rooney dkk memenangi Piala FA 2016. Tampaknya mantan pelatih Chelsea itu masih mengenang kebaikan LvG yang pernah didampinginya sebagai asisten pelatih Barcelona di masa lalu. Apakah mungkin Mou justru sedang membangun citra baru di tempat kerjanya saat ini dan meninggalkan perannya selama ini sebagai pelatih arogan serta tokoh antagonis di dunia sepak bola?

Satu hal yang pasti, optimisme pencinta MU di seluruh dunia kian membuncah bahwa musim depan bakal menjadi era kebangkitan Setan Merah. Kabar kembalinya Paul Pogba merupakan hal menggembirakan pula, menyusul bergabungnya sejumlah pemain baru pada pramusim, seperti Ibrahimovic (PSG), Henrikh Mkhitaryan (Borussia Dortmund), dan Eric Bailly (Villareal). Pogba adalah pemain tim junior MU (2009-2011) yang dipandang tidak mampu bersinar dan hanya tiga kali bermain di tim senior (2012-2013). Gelandang asal Prancis itu justru berjaya bersama Juventus (2013-2016), dengan antara lain membawa klubnya di Italia empat kali juara Serie A dan dua kali meraih Piala Italia. Prestasi cemerlangnya bersama Bianconeri maupun penampilan impresifnya bersama timnas Prancis membuat United berniat memulangkan kembali Pogba. Hal itu akhirnya diwujudkan ketika klub yang berma rkas di Old Trafford tengah membangun era kejayaan baru di bawah Jose Mourinho. Semoga terjadi sinergi positif antara sang manajer anyar dan anak asuhnya, yang kelak menghadirkan sukacita selanjutnya.

Rabu, 03 Agustus 2016

Memori : Kontribusi Inggris untuk Sukses Spanyol

Spanyol telah memperlihatkan kehebatannya dengan menjadi juara Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012 secara berurutan dalam kurun masa empat tahun. Selain materi pemainnya yang selalu berkualitas bagus, peran besar pelatih Luis Aragones (2008) dan Vicente del Bosque (2010-2012) untuk menanamkan spirit kebersamaan di dalam tim menjadi kunci sukses La Furia Roja. Selama sekian tahun terakhir, spirit kebersamaan itu kian menguat dan makin menyatukan para pemain. Bahkan para pemain Real Madrid dan Barcelona yang selalu dalam tensi tinggi ketika memperkuat klubnya dalam laga ‘El Clasico’ pun mampu bersatu padu secara harmonis bersama timnas Spanyol.

Namun ada satu hal yang unik lainnya. Dalam tiga kali kesempatan Spanyol menjadi juara, ternyata senantiasa tercantum nama pemain yang memperkuat klub-klub di Liga Inggris. Jumlah mereka memang tidak banyak, karena mayoritas anggota skuad Tim Matador 2008-2012 bermain di Liga Spanyol. Namun keberadaan mereka tentu tak bisa dipandang sebelah mata.

Pada Piala Eropa 2008, terdapat nama Xabi Alonso, Fernando Torres, Alvaro Arbeloa, Pepe Reina (Liverpool), serta Cesc Fabregas (Arsenal). Torres merupakan pencetak gol kemenangan Spanyol atas Jerman di final Euro 2008. Ketika Piala Dunia 2010 masih ada Torres, Reina (Liverpool), dan Fabregas (Arsenal). Alonso dan Arbeloa telah hijrah ke Real Madrid. Jangan pula dilupakan bahwa Gerard Pique (Barcelona) merupakan mantan pemain Manchester United. Prestasi terbaru Spanyol di Piala Eropa 2012 tak lepas dari peran David Silva (Manchester City), Torres, dan Juan Mata (Chelsea). Reina masih tetap pemain Liverpool dan setia berada di bangku cadangan. Fabregas sudah kembali memperkuat Barcelona, klub masa remajanya.

Silva, Torres, dan Mata yang bermain di Liga Inggris ikut menyumbang gol kemenangan Spanyol atas Italia (4-0) di final Euro 2012. Sebelum turnamen di Polandia-Ukraina, ketiga pemain tersebut sudah lebih dulu merasakan gelar juara musim 2011-2012 bersama klubnya masing-masing. City adalah juara Liga Premier Inggris, sedangkan Chelsea merupakan juara Liga Champion dan Piala FA. Sementara itu Fernando Torres mendapat penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak Euro 2012, meski tidak selalu menjadi pemain inti dan ada lima pemain lainnya yang sama-sama membakukan tiga gol. El Nino pun tercatat dalam sejarah sebagai satu-satunya pemain yang selalu mencetak gol dalam dua kali final Piala Eropa, sekaligus membawa timnya menjadi jawara.
Mungkin bisa dikatakan bahwa Liga Inggris pun memiliki andil -secara tidak langsung- terhadap sukses La Furia Roja dalam empat tahun terakhir ini. Ironisnya, catatan prestasi tim nasional Inggris sendiri semakin jauh tertinggal ketimbang Spanyol.

# pernah dimuat di loushevaon7.wordpress.com dan BolaVaganza No.130 – Agustus 2012.