Minggu, 25 Desember 2016

AC Milan Juara Piala Super Italia 2016

AC Milan memberi kado manis bagi para pendukungnya di akhir tahun 2016 dengan menjuarai Piala Super Italia 2016. Milan menundukkan Juventus lewat adu penalti dengan skor 4-3 dalam pertandingan yang berlangsung di Jassim bin Hamad Stadium, Doha, Qatar, pada Jumat (23/12/16) waktu setempat. Giorgio Chiellini membawa Bianconeri unggul 1-0 di menit ke-18, tapi gol Giacomo Bonaventura di menit ke-38 membuat Rossoneri menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Uniknya, kedua gol tercipta melalui sundulan dari pemain Italia. Skor tidak berubah hingga 90 menit dan tiada gol tercipta lagi hingga perpanjangan waktu 2x15 menit pun usai. Pada babak adu penalti, hanya Gianluca Lapadula yang gagal menaklukkan Gianluigi Buffon. Bonaventura, Juraj Kucka, Suso, dan Mario Pasalic mampu melaksanakan tugasnya dengan baik untuk Milan.
Kegembiraan AC Milan menjuarai Piala Super Italia 2016.
Tim Merah-Hitam akhirnya mengakhiri puasa tanpa gelarnya tahun ini. Terakhir kali, Milan menjadi kampiun Piala Super Italia 2011 dengan mengalahkan Inter Milan, setelah pada musim 2010/11 meraih scudetto di bawah pelatih Massimiliano Allegri. Uniknya, Milan yang kini ditangani Vincenzo Montella meraih gelar dengan mengalahkan Juventus yang diasuh Allegri. Supercoppa Italiana 2016 merupakan Piala Super Italia ke-7 bagi Rossoneri dan menyamai rekor milik Bianconeri. Kemenangan Milan atas Juventus menjadi sangat berarti mengingat dominasi luar biasa Si Nyonya Tua di Italia sepanjang lima musim terakhir. Akhir musim lalu, Milan yang ditangani Cristian Brocchi sebagai manajer caretaker pun takluk dari tim besutan Allegri di final Coppa Italia 2015/16. 

Kehadiran Montella sebagai allenatore anyar ternyata membawa perubahan positif. Milan mampu mengalahkan Juventus di pekan ke-9 Liga Italia Serie A 2016/17 dan sempat sekian pekan bertengger di tiga besar, sebelum akhirnya melorot ke nomor lima di pekan ke-17. Namun, jarak antara Milan dengan Lazio (4), Napoli (3), dan AS Roma (2) hanya berselisih 1-2 poin, sementara Juventus masih perkasa menguasai klasemen berselisih sembilan poin dengan Rossoneri.

Sambutan hangat bagi Giacomo Bonaventura seusai mencetak gol. 
Salah satu ciri khas Milan musim ini adalah menurunkan mayoritas pemain Italia sebagai tim inti. Ketika tampil di Piala Super Italia 2016, Montella menunjukkan konsistensinya dengan memainkan delapan pemain lokal sejak sepak mula. Mereka adalah Gianluigi Donnarumma, Ignazio Abate (kapten), Allesio Romagnoli, Gabriel Paletta, Mattia De Sciglio, Andrea Bertolacci, Manuel Locatelli, dan Giacomo Bonaventura. Dua dari tiga pemain pengganti pun berasal dari Italia, Luca Antonelli dan Gianluca Lapadula. Kubu lawan hanya menurunkan lima pemain Italia sejak menit pertama, yaitu Buffon, Chiellini, Daniela Rugani, Claudio Marchisio, dan Stefano Struraro.

Saat ini AC Milan sedang dalam proses perpindahan kepemilikan klub dari Silvio Berlusconni ke konsorsium Sino-Europe Sports. Secara khusus, kiper Donnarumma mempersembahkan trofi bagi Berlusconni. Kehadiran pemilik baru dipercaya membuat Rossoneri akan lebih kuat secara finansial dan pada gilirannya bisa mengembalikan kejayaan tim kebanggaan Milanisti di masa depan. Keberhasilan menjuarai Supercoppa Italiana 2016 menjadi pertanda bahwa Milan sudah berada di jalur yang tepat.

Susunan Pemain 

Juventus: 1-Gianluigi Buffon, 26-Stephan Lichtsteiner, 24-Daniele Rugani, 3-Giorgio Chiellini, 12-Alex Sandro (Patrice Evra 32'); 6-Sami Khedira, 8-Claudio Marchisio, 27-Stefano Sturaro (Mario Lemina 79'); 5-Miralem Pjanic (Paulo Dybala 67'); 17-Mario Mandzukic, 9-Gonzalo Higuain 

Pelatih: Massimiliano Allegri 

AC Milan: 99-Gianluigi Donnarumma; 2-Mattia De Sciglio, 13-Alessio Romagnoli, 29-Gabriel Paletta, 20-Ignazio Abate (Luca Antonelli 102'); 91-Andrea Bertolacci, 73-Manuel Locatelli (Mario Passalic 74'), 33-Juraj Kucka; 5-Giacomo Bonaventura, 70-Carlos Bacca (Gianluca Lapadula 102'), 8-Suso 

Pelatih: Vicenzo Montella 


Sabtu, 24 Desember 2016

Sepekan Sehabis Kegagalan

Sepekan telah berlalu sehabis kegagalan timnas Indonesia menjuarai Piala AFF 2016. Biarpun menjadi kesuksesan yang tertunda untuk kesekian kalinya, tapi apresiasi tetap diberikan kepada Boaz Solossa dkk yang sudah berupaya keras meraih kejayaan bagi negaranya. Lolosnya skuat Garuda hingga partai puncak memang menjadi kejutan tersendiri, maka kekecewaan kita pun tak terlampau dalam. Apresiasi nyata diberikan oleh Presiden Joko Widodo yang mengundang segenap pemain dan ofisial timnas ke Istana Negara untuk makan siang bersama pada Senin lalu (19/12/16). Biasanya hanya mereka yang berhasil menjadi juara yang bisa menghadap seorang kepala negara, tapi bagi Pak Jokowi, penampilan tim Merah-Putih sudah mengharumkan nama bangsa. Tak hanya itu, Presiden pun memberi hadiah Rp 200 juta kepada masing-masing pemain. Pelatih dan awak timnas selain pemain pun mendapat hadiah tersendiri. Perhatian sang pemimpin kepada sepak bola mestinya menjadi momentum bagi PSSI dan pemerintah Republik Indonesia untuk bekerja bersama membenahi serta membangun sepak bola di tanah air agar lebih maju dalam mengukir prestasi.

Langkah Indonesia hingga menjadi finalis Piala AFF 2016 mampu membuat peringkat FIFA negara kita mengalami peningkatan. Dalam daftar peringkat FIFA terbaru yang dirilis Kamis lalu (22/12), Indonesia berada di peringkat ke-171 atau naik delapan tingkat dari sebulan sebelumnya. Tim Merah-Putih menjalani tujuh pertandingan dengan hasil tiga kali menang, dua kali seri, dan dua kali kalah sepanjang turnamen Piala AFF 2016. Jika ingin terus menaikkan posisi, maka pada tahun 2017 mendatang timnas harus konsisten melakukan laga internasional, meski tahun depan timnas senior tidak mengikuti pertandingan resmi apa pun selain ujicoba. 

Kesempatan timnas junior untuk meraih gelar lebih terbuka karena ada ajang Piala AFC U-23 (Juli), SEA Games (Agustus), U-16 (September), dan U-19 (Oktober). Yang berhak tampil di SEA Games 2017 adalah timnas U-22. Para pemain seperti Evan Dimas, Hansamu Yama, dan Yanto Basna, yang memiliki pengalaman membela timnas senior tahun ini, akan menjadi andalan di timnas U-22. PSSI baru akan menentukan nama pelatih timnas untuk berbagai jenjang pada Januari 2017 mendatang. Mengingat kiprahnya di Piala AFF 2016, Alfred Riedl sepertinya masih pantas menjadi arsitek timnas senior hingga Piala AFF 2018 mendatang. Dengan berbagai keterbatasan yang dimilikinya, pelatih asal Austria itu mampu membawa anak asuhnya lolos ke final merupakan prestasi tersendiri. Munculnya nama-nama baru yang menjadi andalan skuat Garuda pun layak diacungi jempol. Abduh Lestaluhu, Hansamu Yama, Bayu Pradana, Rizky Pora, Stefano Lilipaly, Evan Dimas, dan Lerby Eliandry adalah sebagian di antaranya.

Minggu, 18 Desember 2016

Mimpi Juara Belum Jadi Nyata

Mimpi Indonesia menjadi juara Piala AFF 2016 belum bisa menjadi kenyataan. Kendati mengantungi kemenangan 2-1 dalam final pertama, tapi kekalahan 0-2 dari Thailand pada Sabtu (17/12) membuat skuat Garuda kalah agregat 2-3 dan tak mampu pulang membawa trofi Piala AFF pertamanya. Sirroch Chattong memborong dua gol Thailand, yang masing-masing dibuat di menit ke-37 dan 47. Bermain tanpa Andik Vermansah yang cedera, Zulham Zamrun yang menggantikannya tak mampu bermain sebagus Andik. Namun, secara keseluruhan penampilan Boaz Solossa dkk di Stadion Rajamangala Bangkok memang tak secemerlang ketika bermain di depan pendukungnya di Stadion Pakansari Bogor. 

Thailand kian mengukuhkan dirinya sebagai raja sepak bola ASEAN nan sejati. Piala AFF telah lima kali diraih tim Gajah Perang. Sedangkan bagi Indonesia, kegagalan tahun ini merupakan yang kelima kali sepanjang sejarah Piala AFF sejak tahun 1996. Indonesia masih sebatas pangeran sepak bola di Asia Tenggara yang belum juga mencicipi tahta tertinggi mengikuti jejak Thailand (5 klai juara), Singapura (4), Vietnam (1), dan Malaysia (1).

Biarpun akhirnya menelan pil pahit di partai pamungkas, tapi apa yang sudah ditampilkan tim Merah-Putih sepanjang turnamen tetap layak mendapat apresiasi. Indonesia, yang baru terlepas dari sanksi FIFA dan memiliki berbagai kendala selama persiapannya, mampu terus melaju hingga laga terakhir untuk menantang juara bertahan Piala AFF yang sekaligus tim terbaik ASEAN sepanjang masa. Tiada yang menduga langkah skuat Garuda bakal sejauh ini.

Apa yang dicapai anak asuh Alfred Riedl di Piala AFF 2016 mesti menjadi bekal berharga bagi pengurus baru PSSI yang dikomandani Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, bagaimana menata sepak bola Indonesia agar menjadi lebih baik seusai terbenam dalam keterpurukan. Materi timnas yang ada cukup menjanjikan di masa depan karena terdiri dari mayoritas pemain muda yang seiring waktu akan ditempa lebih banyak pengalaman yang mematangkan fisik maupun mentalnya dalam bermain sepak bola membawa nama Indonesia. Terima kasih untuk timnas Indonesia menjadi sesuatu yang sangat pantas kita ucapkan. Berkat penampilan mereka di semifinal dan final Piala AFF 2016, bangsa Indonesia, yang akhir-akhir ini terpecah-belah oleh berbagai isu, untuk sementara bisa bersatu memberi dukungan kepada timnas sepak bolanya. Boaz Solossa dkk menjadi bukti nyata masih adanya persatuan Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.

Susunan pemain Indonesia :
1.Kurnia Meiga; 2.Beny Wahyudi (11.Dedi Kusnandar 46'), 16.Fachruddin Aryanto, 23.Hansamu Yama, 3.M.Abduh Lestaluhu; 13.Manahati Lestusen, 16.Bayu Pradana; 10.Zulham Zamrun (12.Lerby Eliandry 64'), 8.Stefano Lilipaly, 14.Rizky Pora (9.Ferdinand Sinaga 73'); 7.Boaz Solossa
Cadangan :
22.Teja Paku Alam, 26.Andritany Ardhiyasa; 4.Abdul Rachman, 13.Rudolf Yanto Basna, 27.Gunawan Dwi Cahyo; 6.Evan Dimas Darmono, 18.Bayu Gatra. 21.Andik Vermansah (cedera); 17.Muchlis Hadi

Rabu, 14 Desember 2016

Indonesia Menang di Final Pertama

Indonesia berhasil mengalahkan Thailand 2-1 dalam final pertama Piala AFF 2016 yang berlangsung Rabu (14/12) di Stadion Pakansari, Bogor. Alfred Riedl menurunkan materi pemain yang sama ketika bermain imbang 2-2 dengan Vietnam di semifinal kedua sepekan silam. Formasi yang dipakai adalah 4-2-3-1. Skuat Garuda harus bermain tanpa Andik Vermansah yang menderita cedera dan digantikan oleh Zulham Zamrun pada menit ke-19. Barangkali ada yang lantas mengingat cederanya Cristiano Ronaldo dalam partai puncak Euro 2016 antara Portugal versus Prancis, yang akhirnya dimenangkan Selecao sekian bulan lalu. Ternyata demikian pula yang terjadi dalam laga Indonesia melawan Thailand. Tim tamu sempat membuat pendukung tim Merah-Putih terhenyak kala Teerasil Dangda membobol gawang Kurnia Meiga di menit ke-33. Boaz Solossa dkk tertinggal 0-1 hingga babak pertama berakhir. 

Indonesia akhirnya bisa tampil lebih apik di babak kedua. Tendangan keras Rizky Pora dari luar kotak penalti -yang membentur bek Thailand- menghasilkan gol penyama kedudukan di menit ke-65. Tak lama berselang, sepak pojok yang dilakukan Rizky berhasil disundul oleh Hansamu Yama dan membuat tim tuan rumah unggul 2-1. Rizky dan Hansamu kebetulan bermain di klub yang sama, Barito Putera. Menjadi aktor penting kemenangan timnas dengan satu gol dan satu assist membuat Rizky Pora terpilih sebagai pemain terbaik pertandingan.

Kemenangan di final pertama membuat langkah tim Merah-Putih untuk merengkuh trofi menjadi kian terbuka. Namun, kegembiraan atas hasil di Stadion Pakansari tak perlu berlebihan karena perjuangan belum usai. Semoga Indonesia bisa menahan imbang Thailand di semifinal kedua Sabtu (17/12) mendatang agar Piala AFF memiliki juara anyar di tahun 2016. 

Susunan pemain Indonesia :
1.Kurnia Meiga; 2.Beny Wahyudi (12.Lerby Eliandry 69'), 16.Fachruddin Aryanto, 23.Hansamu Yama, 3.M.Abduh Lestaluhu; 16.Bayu Pradana, 25.Manahati Lestusen; 21.Andik Vermansah (10.Zulham Zamrun 19'), 8.Stefano Lilipaly, 14.Rizky Pora; 7.Boaz Solossa (9.Ferdinand Sinaga 78')
Cadangan :
22.Teja Paku Alam, 26.Andritany Ardhiyasa; 3.Abdul Rachman, 13.Rudolf Yanto Basna, 27.Gunawan Dwi Cahyo; 6.Evan Dimas Darmono, 11.Dedi Kusnandar, 18.Bayu Gatra; 17.Muchlis Hadi

Jejak Juara Tim Merah di Tahun 2016

Indonesia telah tiba di partai puncak Piala AFF 2016, yang bernama resmi AFF Suzuki Cup 2016. Sebuah pencapaian yang di luar dugaan dan tentu hal yang layak disyukuri. Masih ada dua pertandingan lagi yang mesti dilewati untuk meraih gelar juara, yaitu menghadapi Thailand dalam final yang berlangsung dalam sistem kandang (14/12) dan tandang (17/12). Final pertama akan berlangsung pada Rabu (14/12) di Stadion Pakansari, Bogor. Tempat tersebut untuk kedua kalinya akan menjadi wahana timnas dalam melakoni pertandingan internasional, setelah sebelumnya Indonesia mengalahkan Vietnam 2-1 pada semifinal pertama Piala AFF 2016 yang berlangsung Sabtu (3/12). 

Penggemar sepak bola di tanah air tentu mengerti bahwa di atas kertas Thailand memang lebih layak diunggulkan berjaya, baik ditinjau secara teknis maupun fakta pertemuan kedua tim. Thailand merupakan raja sepak bola Asia Tenggara yang belum tergantikan dan empat kali menjuarai Piala AFF (1996, 2000, 2002, dan 2014). Dua kali skuat Garuda ditaklukkan pasukan Gajah Perang di partai puncak turnamen tahun 2000 dan 2002, yang waktu itu kondang disebut dengan Piala Tiger. Namun, terdapat sejumlah fakta menarik yang bersifat nonteknis dan mungkin membuat kita bisa berpikir positif mengenai nasib tim Merah-Putih akhir tahun ini.

Tahun 2016 merupakan tahun kejayaan bagi tim-tim yang memiliki kostum utama berwarna merah dalam turnamen antarnegara. Cile menjadi juara Copa America Centenario 2016 di Amerika Serikat setelah menundukkan Argentina lewat adu penalti 4-2 (0-0) pada 26 Juni 2016. Sementara itu, Portugal menaklukkan tuan rumah Prancis 1-0 dalam final Euro 2016 pada 11 Juli 2016 dan menjadi trofi Piala Eropa pertama bagi negaranya Cristiano Ronaldo. Cile dan Portugal tidak hanya sama-sama mengenakan kostum merah, tapi sponsor kedua tim pun tak berbeda, yaitu Nike. Entah kebetulan atau bukan, lawan yang dikalahkan di final menggunakan kostum biru dan cenderung lebih diunggulkan. 

Lionel Messi dkk lebih dijagokan menang karena setahun sebelumnya ditaklukkan Alexis Sanchez dkk di final Copa America 2015, sehingga lebih termotivasi untuk menghapus luka. Argentina pun sempat menang 2-1 atas Cile di babak penyisihan Copa America Centenario 2016. Kedua tim lolos ke babak perempat final sebagai juara dan runner-up Grup D, lantas bertemu lagi di pertandingan pamungkas turnamen. Ternyata Argentina mesti menelan pil pahit untuk ketiga kalinya setelah kalah di final Piala Dunia 2014 dan Copa America 2015. Messi bahkan sempat menyatakan diri pensiun dari timnas Argentina saking dalamnya duka yang dirasakannya, meski akhirnya dia bersedia kembali bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2018 beberapa bulan kemudian.



Sebagai tuan rumah Euro 2016, tentu pantas Prancis mendapat peluang lebih besar memenangi turnamen. Apalagi sejarah manis pernah mencatat Le Bleus menjuarai Piala Eropa 1984 dan Piala Dunia 1998 ketika menjadi tuan rumah. Prancis juga pernah dua kali berjaya di Eropa setiap 16 tahun sekali (1984 dan 2000) dan tahun 2016 momentumnya telah tiba kembali. Perjalanan Antonie Griezmann dkk menuju final juga lebih mentereng ketimbang Cristiano Ronaldo dkk. Prancis menjadi juara Grup A dengan dua kali menang dan sekali imbang, sedangkan Portugal lolos ke fase knock-out sebagai peringkat ketiga Grup F, di bawah Hongaria dan Islandia. Tim asuhan Didier Deschamps mulus menyingirkan Irlandia (2-1), Islandia (5-2), dan Jerman (2-0) menuju final. Tim besutan Fernando Santos agak terseok-seok menundukkan Kroasia (1-0) dan Polandia (adu penalti 5-3), sebelum mengandaskan Wales (2-0) di semifinal. Portugal yang justru meraih trofi dengan menang 1-0 lewat perpanjangan waktu, kendati Ronaldo hanya bermain sebentar karena didera cedera.

Indonesia laksana memiliki benang merah untuk mengikuti jejak juara Cile dan Portugal. Uniknya, ketiga tim memiliki pemain bintang yang mengenakan nomor tujuh, yaitu : Alexis Sanchez (Cile), Cristiano Ronaldo (Portugal), dan Boaz Solossa (Indonesia). Ronaldo dan Boaz juga menjadi kapten tim masing-masing, yang jelas memiliki kelebihan dibanding rekan-rekannya. Apakah kebetulan jika ketiga tim juga memiliki pemain nomor delapan yang berposisi gelandang dan sama-sama memelihara berewok? Lihat saja penampilan Arturo Vidal (Cile), Joao Moutinho (Portugal), dan Stefano Lilipaly (Indonesia). 

Piala AFF 2016 diikuti oleh tiga tim yang disponsori oleh Nike, yaitu : Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Biasanya, menjelang tampil di Piala AFF tahun-tahun sebelumnya, Nike merilis seragam anyar tim yang didukungnya. Namun, anehnya tahun ini Indonesia tidak diberi kostum baru sebagaimana Malaysia dan Singapura. Konon, yang menjadi alasan adalah absennya Indonesia di ajang internasional akibat sanksi FIFA selama sekitar setahun, yang membuat Boaz Solossa dkk memakai kostum yang sama dengan saat mengikuti Piala AFF 2014. Ternyata kostum lawas malah membawa keberuntungan bagi Indonesia yang sukses melaju hingga partai puncak, sementara Malaysia dan Singapura justru terhenti langkahnya di penyisihan grup belaka. Barangkali Indonesia bisa pula mengikuti jejak Arsenal yang menjuarai Piala FA 2013/14 dengan kostum yang sama dengan musim 2012/13. Padahal lazimnya setiap musim klub-klub Eropa selalu mengganti desain kostumnya, tapi tidak dengan The Gunners kala itu karena musim 2013/14 adalah tahun terakhir kerja sama Arsenal dan Nike, sebelum mereka disponsori Puma sejak 2014/15.

Fakta sejarah Piala AFF mencatat Vietnam (2008) dan Malaysia (2010) pernah menjadi juara Piala AFF dengan menundukkan tim yang mengalahkannya di pertandingan pertama turnamen. Vietnam kalah 0-2 dari Thailand di laga pembuka Grup B dan berbalik menang agregat 3-2 (2-1 dan 1-1) di final Piala AFF 2008. Sementara itu, Malaysia dilibas Indonesia 1-5 di awal penyisihan Grup A dan unggul agregat 4-2 (3-0 dan 2-1) di final Piala AFF 2010. Mudah-mudahan Indonesia bisa mengulangi sejarah Vietnam dan Malaysia, sekaligus membuat Thailand kembali menelan pil pahit seperti tahun 2008 dan menyembuhkan luka Indonesia di tahun 2010. Boaz Solossa dkk kalah 2-4 dari Teerasil Dangda dkk pada laga pertama Piala AFF 2016. Semoga tim Merah-Putih akhirnya mendapatkan Piala AFF pertamanya tahun ini agar membawa kesejukan dan kegembiraan bersama bagi seluruh bangsa Indonesia, yang akhir-akhir ini seperti terlalu sibuk berselisih paham dalam masalah apa saja.

Senin, 12 Desember 2016

Gol Mkhitaryan Bawa MU Menang

Henrikh Mkhitaryan mulai menunjukkan tajinya bersama Manchester United. Gelandang sayap asal Armenia tersebut selalu mencetak gol dalam dua pertandingan terakhir Red Devils. Sesudah membuka kemenangan United ketika dijamu Zorya Luhansk pada Rabu (7/12/16) di Liga Europa 2016/17, mantan pemain Borussia Dortmund itu mencetak gol tunggal timnya ke gawang Tottenham Hotspur pada Minggu kemarin (11/12) di Liga Premier. Tim besutan Jose Mourinho mengalahkan Zorya 2-0 dengan gol kedua diciptakan Zlatan Ibrahimovic. Kemenangan itu membawa Setan Merah lolos ke fase berikutnya sebagai peringkat kedua Grup A Liga Europa di bawah Fenerbachce. MU bakal bertemu Saint-Etienne di babak 32 besar yang berlangsung Februari 2017. Yang menarik, Paul Pogba akan bertemu dengan Florentin Pogba, kakak kandungnya yang merupakan bek klub Prancis tersebut.

Setelah hanya bisa meraih tiga kali hasil imbang secara beruntun, Manchester United akhirnya kembali ke jalur kemenangan di Liga Inggris. Mkhitaryan menjadi pahlawan kemenangan timnya menghadapi Spurs di pekan ke-15. Sayang sekali, pemain nomor 22 United itu mengalami cedera dan digantikan Eric Bailly di menit ke-85. Posisi Red Devils belum beranjak dari nomor enam di klasemen sementara, tapi kemenangan atas tim penghuni lima besar niscaya mampu meningkatkan kepercayaan diri Michael Carrick dkk. Liga Premier masih menyisakan 23 pertandingan lagi, persaingan untuk menjadi juara maupun tiket Liga Champion masih terbuka bagi sekitar enam klub, termasuk United pastinya. 

Rabu, 07 Desember 2016

Indonesia Lolos ke Final Piala AFF 2016!

Setelah melewati laga kedua semifinal yang dramatis di Stadion My Dinh pada Rabu malam (7/12/16), Indonesia akhirnya lolos ke final Piala AFF 2016! Boaz Solossa dkk mengakhiri pertandingan yang berlangsung hingga 120 menit dengan berbagi angka 2-2 melawan tuan rumah Vietnam. Stefano Lilipaly membuka keunggulan skuat Garuda memanfaatkan umpan Boaz dari sayap kanan di menit ke-53. Vietnam harus bermain dengan 10 pemain setelah sang kiper mendapat kartu merah dari wasit Fu Ming (Cina). Namun demikian, mereka justru mampu dua kali membobol gawang Kurnia Meiga dan membuat kedudukan menjadi 2-1 hingga menit ke-90. Perpanjangan waktu pun mesti dimainkan karena pada semifinal pertama Indonesia pun menang dengan skor yang sama atas Vietnam. 

Dewi fortuna tampaknya tengah mengiringi penampilan anak asuh Alfred Riedl di Hanoi. Pada menit ke-96, Manahati Lestusen berhasil mencetak gol lewat titik penalti sesudah Ferdinand Sinaga dilanggar pemain Vietnam. Gol itu membuat kedudukan menjadi 2-2 dan Indonesia pun berhasil melaju ke partai puncak dengan skor agregat 4-3. Tim tuan rumah sebenarnya bermain jauh lebih baik ketimbang tamunya. Mereka menyerang tim tamu habis-habisan dan membuat Indonesia selalu dalam tekanan. Alfred Riedl mengubah formasi tim dari biasanya 4-4-2 menjadi 4-2-3-1. Fachruddin Aryanto, yang absen dalam semifinal pertama, kembali turun untuk berduet dengan Hansamu Yama di jantung pertahanan, sementara Manahati bekerja sama dengan Bayu Pradana sebagai gelandang bertahan. Semifinal kedua yang seru tak terlepas dari sejumlah keputusan kontroversial wasit asal Cina yang merugikan kedua tim. Selain mengusir kiper tuan rumah, Fu Ming juga sempat membatalkan tendangan penalti Indonesia, menyusul pelanggaran terhadap Rizky Pora di muka gawang Vietnam.  


Keberhasilan Indonesia melaju ke partai puncak AFF Suzuki Cup 2016 merupakan kejutan tersendiri, jika mengingat bahwa timnas sempat absen selama lebih dari setahun karena sanksi FIFA. Materi pemain yang dibawa ke tunamen pun sebenarnya mungkin bisa lebih baik, sekiranya Alfred Riedl tidak dibatasi hanya boleh memilih maksimal dua pemain dari klub yang tengah mengikuti Torabika Soccer Championship, sebuah turnamen yang digelar ketika PSSI tengah matisuri. Perjalanan menuju semifinal pun boleh dibilang tidak sempurna karena pada awalnya Tim Merah Putih kalah 2-4 dari Thailand, lalu bermain imbang 2-2 dengan Filipina, dan akhirnya menang atas Singapura 2-1 (sementara Filipina kalah dari Thailand). Indonesia akan bersua kembali dengan Thailand di final yang berlangsung Rabu (14/12) dan Sabtu (17/12) mendatang. 

Apa yang dialami Indonesia sedikit banyak mengikuti jejak Portugal di Piala Eropa 2016 di Prancis tempo hari. Cristiano Ronaldo dkk lolos dari penyisihan grup hanya dengan tiga kali hasil imbang. Lalu mereka menyisihkan lawannya di 16 besar lewat perpanjangan waktu dan menang adu penalti di perempat final. Portugal menyingkirkan Wales yang sebenarnya tampil lebih baik di semifinal. Akhirnya Selecao menaklukkan tuan rumah Prancis-yang lebih diunggulkan menjadi juara, meski Ronaldo cedera di awal pertandingan. Semoga saja keberuntungan Indonesia belum habis demi menjadi juara Piala AFF untuk pertama kalinya sepanjang sejarah di akhir tahun 2016 ini.  

Senin, 05 Desember 2016

Gol Hansamu dan Boaz Bawa Indonesia Menang

Semifinal pertama Piala AFF 2016 antara Indonesia melawan Vietnam telah berlangsung dengan hasil menggembirakan bagi tim tuan rumah. Pada pertandingan yang dimainkan Sabtu malam lalu (3/12/16) di Stadion Pakansari Bogor, yang dipadati sekitar 30.000 penonton, termasuk Presiden RI Joko Widodo, Tim Merah Putih mampu menang 2-1. Tanpa duo bek tengah Fachruddin dan Yanto Basna, Alfred Riedl memberi kepercayaan kepada Manahati Lestusen dan Hansamu Yama Pranata. Secara mengejutkan, Hansamu yang baru menjalani debutnya bersama timnas senior justru mampu membuka kemenangan melalui gol sundulannya di menit ke-7 memanfaatkan sepak pojok dari Rizky Pora. Mantan bek timnas U-19 itu belakangan mencuat namanya sebagai pemain yang mencederai Irfan Bachdim dalam latihan, yang membuat sang striker berdarah Belanda gagal bermain di Piala AFF 2016. Hansamu berhasil memanfaatkan kesempatan untuk menebus kesalahannya ketika akhirnya bisa membela skuat Garuda di laga semifinal pertama. 

Vietnam sempat membuat kedudukan menjadi 1-1 ketika wasit menunjuk titik penalti karena berasumsi Beny Wahyudi melakukan pelanggaran di muka gawang Kurnia Meiga. Namun, timnas akhirnya bangkit di babak kedua dan kembali mengungguli tim tamu. Pelanggaran yang dilakukan terhadap Stefano Lilipaly di kotak penalti Vietnam membuat wasit memberi hadiah penalti untuk Indonesia. Boaz Solossa tidak menyia-nyiakan kesempatan dan membuat Indonesia akhirnya menang 2-1. Koleksi gol Boaz di Piala AFF 2016 pun menjadi tiga buah.

Sehabis pertandingan, Presiden Jokowi turun dari tribun kehormatan untuk memberi ucapan selamat langsung kepada Boaz Solossa dkk. Tentu menjadi sebuah kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi para pemain mendapat perhatian istimewa dari sang pemimpin negara. Semifinal kedua akan berlangsung Rabu mendatang (7/12) di Stadion My Dinh Hanoi. Indonesia tinggal mencari hasil imbang untuk memastikan langkah melaju ke final.

Kamis, 01 Desember 2016

Debut Enzo Zidane di Real Madrid

Enzo Zidane, putra sulung Zinedine Zidane, untuk pertama kalinya bermain bagi tim senior Real Madrid, tim yang dilatih sang ayah dalam sebuah laga resmi. Madrid menjamu Cultural Leonesa di Copa del Rey dan menang telak 6-1 pada  Rabu (30/11) kemarin. Enzo merayakan debutnya dengan mencetak satu gol setelah turun menggantikan Isco. Pemain yang sebelumnya menjadi kapten Real Madrid Castilla itu mampu membayar kepercayaan yang diberikan ayahnya secara positif. 
Enzo mendapat instruksi khusus dari sang ayah, Zinedine Zidane.
Zizou menurunkan sejumlah pemain mudanya, setelah pada pertemuan pertama sudah mengantongi kemenangan 7-1 atas Leonesa. Alvaro Tejero, Marco Asensio, Martin Odegaard, dan Mariano Diaz bermain sejak sepak mula, sementara Ruben Yanez dan Enzo menjadi pemain pengganti. Laga yang berlangsung di Santiago Bernabeu tersebut menjadi momentum kembalinya Casemiro, gelandang bertahan andalan Los Blancos,  yang sempat absen lama lantaran cedera. Tentu menjadi kabar baik bagi Cristiano Ronaldo dkk yang Sabtu depan (3/12) akan bertandang menghadapi Barcelona dalam El Clasico. Mariano Diaz menjadi bintang pertandingan ketika menyumbang tiga gol ke gawang Leonesa. Pemain berdarah Spanyol-Republik Dominika tersebut tercatat sebagai pemain Republik Dominika pertama yang mencetak trigol di Real Madrid. Gol lainnya dibuat oleh James Rodriguez dan bunuh diri pemain Leonesa. El Real pun lolos ke 16 besar Copa del Rey dengan skor agregat 13-2.

Dua Hasil Beda MU vs West Ham

Hanya dalam empat hari Manchester United menjamu West Ham United dalam dua kali kesempatan. Laga pertama yang berlangsung Minggu (27/11/16) berakhir imbang 1-1. Pada pertandingan pekan ke-13 Liga Premier 2016/17 tersebut, tim tamu lebih dahulu unggul melalui gol Diafra Sakho di menit ke-2. Zlatan Ibrahimovic menyamakan kedudukan di menit ke-21 dan tiada lagi gol yang tercipta di Old Trafford. Jose Mourinho diusir wasit setelah menunjukkan rasa frustrasinya dengan menendang botol minuman di tepi lapangan. Hasil imbang kelima musim ini membuat posisi United masih tertahan di peringkat ke-6 Liga Premier dan berselisih 11 angka dengan Chelsea sebagai pemuncak klasemen.
Ibrahimovic dan Martial sama-sama mencetak dua gol ke gawang West Ham.
Hasil berbeda diperoleh Wayne Rooney dkk ketika bertemu lawan yang sama di ajang Piala Liga Inggris 2016/17. United mampu mengandaskan West Ham 4-1 pada laga perempat final EFL Cup yang dimainkan pada Rabu (30/11) kemarin. Ibra yang mencetak sebuah gol saat duel pertama kembali membobol gawang The Hammers pada perjumpaan kedua, bahkan dengan sepasang gol. Anthony Martial mencetak dua gol lainnya. Henrik Mkhitaryan yang diberi kesempatan turun sejak sepak mula bermain apik dengan membuat dua assist bagi Ibra dan Martial. Pemain Armenia pertama di MU itu pun terpilih sebagai pemain terbaik pertandingan. Hal menarik lainnya adalah penampilan pertama Bastian Schweinsteiger dalam laga resmi Red Devils musim ini setelah sempat diasingkan oleh Mourinho. Schweini bermain di menit ke-86 menggantikan Martial dan kembalinya pemain Jerman itu mendapat sambutan meriah dari penonton di Old Trafford. Sang manajer sendiri dilarang mendampingi timnya karena kelakuan buruknya hari Minggu lalu. Lolos dari hadangan The Hammers membawa United melaju ke empat besar Piala Liga Inggris menghadapi Hull City. Semifinal lainnya mempertemukan Southampton dan Liverpool. Pertandingan semifinal akan berlangsung dalam dua putaran pada Januari 2017 mendatang.