Indonesia gagal melaju ke semifinal Piala AFF 2018. Tim yang dilatih Bima Sakti hanya meraih sekali kemenangan atas Timor Leste (3-1), sekali imbang melawan Filipina (0-0), dan dua kali kalah dari Singapura (0-1) dan Thailand (2-4). Skuat Garuda mengalami dua kekalahan dalam laga tandang menghadapi lawan berat. Dua pertandingan lainnya dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Sebenarnya kegagalan tersebut sudah diperkirakan mengingat pelatih timnas di Piala AFF 2018 bukanlah pilihan utama PSSI, setelah Luis Milla tidak berhasil direkrut sehabis Asian Gamens 2018. Bima Sakti yang belum memiliki pengalaman melatih tim senior dan selama 1,5 tahun teraskhir hanya menjadi asisten Luis Milla terpaksa dipilih PSSI untuk menangani Hansamu Yama dkk. Kendala lainnya adalah kompetisi Liga 1 2018 yang masih belum usai dan tentu saja berpengaruh pada kondisi fisik maupun psikis para pemain yang tergabung dalam timnas. Selain itu pertandingan ujicoba sebelum turnamen dirasa kurang memadai dan hal itu diakui oleh Bima Sakti. Apalagi Piala AFF 2018 menerapkan format baru laga kandang dan tandang dalam fase grup, kebetulan Indonesia mesti bertandang menghadapi Singapura dan Thailand pula.
Mayoritas pemain yang dipilih Bima Sakti merupakan pemain timnas U-23 di Asian Games 2018 termasuk tiga pemain seniornya. Hanya ada tujuh pemain yang tidak bermain di turnamen multicabang beberapa bulan silam. Namun harus diakui bahwa permainan mereka sangat berbeda dibandingkan ketika ditangani oleh Luis Milla. Di situlah kita bisa menyaksikan bahwa perbedann kualitas pelatih sangat berpengaruh pada performa anak asuhnya. Uniknya, Bima Sakti memainkan 21 pemain dari total 23 pemain yang dibawa mengikuti turnamen. Hanya Muhammad Ridho (kiper) dan Bagas Adi (bek) yang tidak sempat bermain.
Sejumlah nama mulai dimunculkan sebagai kandidat pelatih timnas di tahun 2019. Dua pelatih klub calon juara Liga 1 2018, Rene Robert Alberts (PSM) dan Stefano "Teco" Cugurra (Persija), konon menjadi incaran PSSI. Fakhri Husaini yang sukses membawa anak asuhnya menjuarai Piala AFF U-16 2018 dikabarkan tertarik pula menangani timnas senior.
Sejumlah nama mulai dimunculkan sebagai kandidat pelatih timnas di tahun 2019. Dua pelatih klub calon juara Liga 1 2018, Rene Robert Alberts (PSM) dan Stefano "Teco" Cugurra (Persija), konon menjadi incaran PSSI. Fakhri Husaini yang sukses membawa anak asuhnya menjuarai Piala AFF U-16 2018 dikabarkan tertarik pula menangani timnas senior.
Piala Asia U-19 2018
Sebelumnya, pada Oktober lalu Indonesia U-19 terhenti langkahnya di perempat final Piala Asia U-19 2018, meski bertindak sebagai tuan rumah. Anak asuh Indra Sjafri mampu lolos dari fase grup dengan hasil dua kali menang dan sekali kalah. Garuda Nusantara menang 3-1 atas Taiwan, lalu kalah dramatis 5-6 dari Qatar, dan menang 1-0 atas Uni Emirat Arab. Sayang sekali, Rahmat Irianto dkk mesti menyerah 0-2 di tangan Jepang pada babak 8 besar dan kandaslah mimpi bermain di Piala Dunia U-20 2019 di Polandia. Namun bagi Indra Sjafri sendiri, membawa anak asuhnya hingga perempat final Piala Asia U-19 2018 merupakan prestasi yang lebih baik ketimbang tahun 2014 lalu. Saat itu Evan Dimas dkk gagal lolos dari fase grup dan mengalami tiga kali kekalahan.