Mimpi Indonesia menjadi juara Piala AFF 2016 belum bisa menjadi kenyataan. Kendati mengantungi kemenangan 2-1 dalam final pertama, tapi kekalahan 0-2 dari Thailand pada Sabtu (17/12) membuat skuat Garuda kalah agregat 2-3 dan tak mampu pulang membawa trofi Piala AFF pertamanya. Sirroch Chattong memborong dua gol Thailand, yang masing-masing dibuat di menit ke-37 dan 47. Bermain tanpa Andik Vermansah yang cedera, Zulham Zamrun yang menggantikannya tak mampu bermain sebagus Andik. Namun, secara keseluruhan penampilan Boaz Solossa dkk di Stadion Rajamangala Bangkok memang tak secemerlang ketika bermain di depan pendukungnya di Stadion Pakansari Bogor.
Thailand kian mengukuhkan dirinya sebagai raja sepak bola ASEAN nan sejati. Piala AFF telah lima kali diraih tim Gajah Perang. Sedangkan bagi Indonesia, kegagalan tahun ini merupakan yang kelima kali sepanjang sejarah Piala AFF sejak tahun 1996. Indonesia masih sebatas pangeran sepak bola di Asia Tenggara yang belum juga mencicipi tahta tertinggi mengikuti jejak Thailand (5 klai juara), Singapura (4), Vietnam (1), dan Malaysia (1).
Biarpun akhirnya menelan pil pahit di partai pamungkas, tapi apa yang sudah ditampilkan tim Merah-Putih sepanjang turnamen tetap layak mendapat apresiasi. Indonesia, yang baru terlepas dari sanksi FIFA dan memiliki berbagai kendala selama persiapannya, mampu terus melaju hingga laga terakhir untuk menantang juara bertahan Piala AFF yang sekaligus tim terbaik ASEAN sepanjang masa. Tiada yang menduga langkah skuat Garuda bakal sejauh ini.
Apa yang dicapai anak asuh Alfred Riedl di Piala AFF 2016 mesti menjadi bekal berharga bagi pengurus baru PSSI yang dikomandani Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, bagaimana menata sepak bola Indonesia agar menjadi lebih baik seusai terbenam dalam keterpurukan. Materi timnas yang ada cukup menjanjikan di masa depan karena terdiri dari mayoritas pemain muda yang seiring waktu akan ditempa lebih banyak pengalaman yang mematangkan fisik maupun mentalnya dalam bermain sepak bola membawa nama Indonesia. Terima kasih untuk timnas Indonesia menjadi sesuatu yang sangat pantas kita ucapkan. Berkat penampilan mereka di semifinal dan final Piala AFF 2016, bangsa Indonesia, yang akhir-akhir ini terpecah-belah oleh berbagai isu, untuk sementara bisa bersatu memberi dukungan kepada timnas sepak bolanya. Boaz Solossa dkk menjadi bukti nyata masih adanya persatuan Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.
Susunan pemain Indonesia :
1.Kurnia Meiga; 2.Beny Wahyudi (11.Dedi Kusnandar 46'), 16.Fachruddin Aryanto, 23.Hansamu Yama, 3.M.Abduh Lestaluhu; 13.Manahati Lestusen, 16.Bayu Pradana; 10.Zulham Zamrun (12.Lerby Eliandry 64'), 8.Stefano Lilipaly, 14.Rizky Pora (9.Ferdinand Sinaga 73'); 7.Boaz Solossa
Cadangan :
22.Teja Paku Alam, 26.Andritany Ardhiyasa; 4.Abdul Rachman, 13.Rudolf Yanto Basna, 27.Gunawan Dwi Cahyo; 6.Evan Dimas Darmono, 18.Bayu Gatra. 21.Andik Vermansah (cedera); 17.Muchlis Hadi
Thailand kian mengukuhkan dirinya sebagai raja sepak bola ASEAN nan sejati. Piala AFF telah lima kali diraih tim Gajah Perang. Sedangkan bagi Indonesia, kegagalan tahun ini merupakan yang kelima kali sepanjang sejarah Piala AFF sejak tahun 1996. Indonesia masih sebatas pangeran sepak bola di Asia Tenggara yang belum juga mencicipi tahta tertinggi mengikuti jejak Thailand (5 klai juara), Singapura (4), Vietnam (1), dan Malaysia (1).
Biarpun akhirnya menelan pil pahit di partai pamungkas, tapi apa yang sudah ditampilkan tim Merah-Putih sepanjang turnamen tetap layak mendapat apresiasi. Indonesia, yang baru terlepas dari sanksi FIFA dan memiliki berbagai kendala selama persiapannya, mampu terus melaju hingga laga terakhir untuk menantang juara bertahan Piala AFF yang sekaligus tim terbaik ASEAN sepanjang masa. Tiada yang menduga langkah skuat Garuda bakal sejauh ini.
Apa yang dicapai anak asuh Alfred Riedl di Piala AFF 2016 mesti menjadi bekal berharga bagi pengurus baru PSSI yang dikomandani Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, bagaimana menata sepak bola Indonesia agar menjadi lebih baik seusai terbenam dalam keterpurukan. Materi timnas yang ada cukup menjanjikan di masa depan karena terdiri dari mayoritas pemain muda yang seiring waktu akan ditempa lebih banyak pengalaman yang mematangkan fisik maupun mentalnya dalam bermain sepak bola membawa nama Indonesia. Terima kasih untuk timnas Indonesia menjadi sesuatu yang sangat pantas kita ucapkan. Berkat penampilan mereka di semifinal dan final Piala AFF 2016, bangsa Indonesia, yang akhir-akhir ini terpecah-belah oleh berbagai isu, untuk sementara bisa bersatu memberi dukungan kepada timnas sepak bolanya. Boaz Solossa dkk menjadi bukti nyata masih adanya persatuan Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.
Susunan pemain Indonesia :
1.Kurnia Meiga; 2.Beny Wahyudi (11.Dedi Kusnandar 46'), 16.Fachruddin Aryanto, 23.Hansamu Yama, 3.M.Abduh Lestaluhu; 13.Manahati Lestusen, 16.Bayu Pradana; 10.Zulham Zamrun (12.Lerby Eliandry 64'), 8.Stefano Lilipaly, 14.Rizky Pora (9.Ferdinand Sinaga 73'); 7.Boaz Solossa
Cadangan :
22.Teja Paku Alam, 26.Andritany Ardhiyasa; 4.Abdul Rachman, 13.Rudolf Yanto Basna, 27.Gunawan Dwi Cahyo; 6.Evan Dimas Darmono, 18.Bayu Gatra. 21.Andik Vermansah (cedera); 17.Muchlis Hadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar