Salah satu pekerjaan rumah terbesar pelatih AC Milan dalam empat musim terakhir adalah bagaimana membuat timnya bisa tampil dengan stabil selama menjalani satu musim kompetisi. Sejak Massimiliano Allegri, Clarence Seedorf, Filippo Inzaghi, Sinisa Mihajlovic, Cristian Brocchi, hingga Vincenzo Montella musim ini mengalaminya. Meski di awal musim 2016/17 Milan sempat dikalahkan Napoli dan Udinese, tapi nyatanya Gianluigi Donnarumma dkk mampu menundukkan Lazio dan Juventus. Rossoneri sempat berada di zona Liga Champion dan bahkan menjadi kandidat peraih scudetto. Mayoritas pemain Italia berusia muda menjadi kekuatan yang menjanjikan. Namun, lambat laun penyakit lama Milan kambuh lagi. Inkonsistensi kembali terjadi. Padahal tim besutan Montella sudah mampu meraih Supercoppa Italiana 2016 dengan menundukkan Juventus di akhir tahun 2016. Milan justru mengalami tiga kekalahan beruntun dari Napoli, Udinese, dan Sampdoria pada awal 2017.
Setelah menahan imbang Lazio (12/2), Milan akhirnya kembali ke jalur kemenangan. Tim Merah-Hitam berhasil menang atas Fiorentina 2-1, Sassuolo 1-0, dan Chievo 3-1. Laga terakhir berlangsung Minggu (5/3/2017) di San Siro. Carlos Bacca mencetak dua gol, sementara Gianluca Lapadula menyumbang satu gol lewat titik penalti. Posisi Rossoneri masih tertahan di nomor 7 dalam klasemen sementara Serie A giornata 27. Namun, setidaknya anak asuh Montella mulai bermain konsisten dengan meraih tiga kemenangan beruntun. Sayang sekali, pekan depan Milan mesti bertemu dengan Juventus, klub Italia terhebat sepanjang masa yang begitu superior dalam enam musim terakhir. Akan tetapi Milanisti tak perlu berkecil hati karena musim ini tim besutan Montella pernah dua kali menundukkan tim asuhan Allegri di Serie A dan Piala Super Italia. Kendati sesudah itu Milan disingkirkan Juventus di Coppa Italia, tapi peluang untuk mengalahkan kandidat juara Liga Italia musim ini tetap terbuka. Kesempatan untuk menembus zona Eropa, setidaknya tiket ke Liga Europa musim depan, juga masih ada. Milan untuk sementara mengoleksi poin 50, sementara tim di atasnya adalah Inter (51), Atalanta (52), dan Lazio (53). Keempat tim tersebut bersaing ketat merebut tiket Liga Europa. Sementara AS Roma (59) dan Napoli (57) hampir pasti lolos ke Liga Champion dengan memperebutkan posisi runner-up belaka. Juventus terlalu perkasa dengan mengumpulkan poin 67 dan hanya menyisakan 11 pertandingan musim ini.
Setelah menahan imbang Lazio (12/2), Milan akhirnya kembali ke jalur kemenangan. Tim Merah-Hitam berhasil menang atas Fiorentina 2-1, Sassuolo 1-0, dan Chievo 3-1. Laga terakhir berlangsung Minggu (5/3/2017) di San Siro. Carlos Bacca mencetak dua gol, sementara Gianluca Lapadula menyumbang satu gol lewat titik penalti. Posisi Rossoneri masih tertahan di nomor 7 dalam klasemen sementara Serie A giornata 27. Namun, setidaknya anak asuh Montella mulai bermain konsisten dengan meraih tiga kemenangan beruntun. Sayang sekali, pekan depan Milan mesti bertemu dengan Juventus, klub Italia terhebat sepanjang masa yang begitu superior dalam enam musim terakhir. Akan tetapi Milanisti tak perlu berkecil hati karena musim ini tim besutan Montella pernah dua kali menundukkan tim asuhan Allegri di Serie A dan Piala Super Italia. Kendati sesudah itu Milan disingkirkan Juventus di Coppa Italia, tapi peluang untuk mengalahkan kandidat juara Liga Italia musim ini tetap terbuka. Kesempatan untuk menembus zona Eropa, setidaknya tiket ke Liga Europa musim depan, juga masih ada. Milan untuk sementara mengoleksi poin 50, sementara tim di atasnya adalah Inter (51), Atalanta (52), dan Lazio (53). Keempat tim tersebut bersaing ketat merebut tiket Liga Europa. Sementara AS Roma (59) dan Napoli (57) hampir pasti lolos ke Liga Champion dengan memperebutkan posisi runner-up belaka. Juventus terlalu perkasa dengan mengumpulkan poin 67 dan hanya menyisakan 11 pertandingan musim ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar