Kerinduan Real Madrid untuk merajai liga di negeri sendiri -setelah empat tahun berpuasa - akhirnya terjawab tahun ini. El Real resmi menjadi juara La Liga 2016/17 setelah pada pekan ke-38 yang berlangsung Minggu (21/5/2017) berhasil menaklukkan Malaga 2-0. Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema menjadi pencetak gol kemenangan Madrid di Stadion La Rosaleda. Kendati akhirnya kalah, Malaga memberikan perlawanan sengit terhadap sang kandidat kampiun. Sejumlah peluang emas dibuat oleh anak asuh Michel (mantan pemain Madrid), namun kecemerlangan Keylor Navas mampu mementahkannya.
Los Merengues memuncaki klasemen akhir Liga Primera Spanyol dengan hasil 29 kali menang, 6 kali seri, dan 3 kali kalah. Rekor golnya adalah 106-41. Poin yang dikoleksi adalah 93, unggul tiga angka di atas Barcelona, juara musim sebelumnya yang harus puas berada di peringkat kedua. Tim terproduktif adalah El Barca dengan 116 gol, sementara Atletico Madrid menjadi tim yang paling sedikit kebobolan dengan 27 gol. Jan Oblak, kiper Atletico, meraih gelar El Zamora atau kiper terbaik La Liga. Pencetak gol terbanyak kompetisi (El Pichici) diraih Lionel Messi dengan koleksi 37 gol. Cristiano Ronaldo sendiri menjadi pemain tertajam Madrid dengan 25 gol di La Liga, sedangkan Alvaro Morata di peringkat kedua dengan 15 gol.
Zinedine Zidane kian membuktikan dirinya sebagai pelatih muda yang hebat. Setelah pada musim pertamanya -sejak pertengahan musim- sukses membawa Los Blancos berjaya di Liga Champion 2015/16, maka pada musim keduanya -sekaligus musim penuh pertamanya- Zizou memimpin tim yang pernah dibelanya sebagai pemain menjadi kampiun Liga Spanyol. Trofi lain yang telah diraih pelatih asal Prancis bersama El Real adalah Piala Super Eropa 2016 dan Piala Dunia Antarklub 2016. Zidane berhasil menyandingkan gelar kampiun Liga Champion sekaligus Liga Spanyol untuk Madrid. Hal itu tak bisa dilakukan oleh Jose Mourinho dan Carlo Ancelotti. Los Blancos bahkan masih berpeluang meraih satu piala lagi musim ini, yaitu dalam final Liga Champion Eropa menghadapi Juventus pada awal Juni 2017 mendatang.
Real Madrid menunjukkan dirinya sebagai tim paling konsisten di Liga Spanyol sepanjang musim. Dalam 38 pertandingan musim ini El Real selalu mampu membobol gawang lawan. Tercatat 19 pemain yang mampu mencetak gol di semua sektor. Yang juga impresif dari anak asuh Zidane adalah kedalaman skuat pemain yang membuatnya terbagi dalam Tim A dan Tim B yang bermain sama bagusnya. Nyaris tidak ada pemain yang tak tergantikan posisinya. Cederanya Gareth Bale, sebagai contoh, justru mampu melejitkan nama Isco dalam sepertiga musim terakhir. Isco yang semula lebih sering dimainkan di Tim B bersama antara lain Kiko Casilla, Mateo Kovavic, James Rodriguez, Lucas Vasquez, dan Alvaro Morata, belakangan bermain cemerlang ketika tergabung dalam Tim A bersama Keylor Navas, Sergio Ramos, Toni Kroos, Luka Modric, Cristiano Ronaldo, dan pemain utama lainnya.
Los Merengues memuncaki klasemen akhir Liga Primera Spanyol dengan hasil 29 kali menang, 6 kali seri, dan 3 kali kalah. Rekor golnya adalah 106-41. Poin yang dikoleksi adalah 93, unggul tiga angka di atas Barcelona, juara musim sebelumnya yang harus puas berada di peringkat kedua. Tim terproduktif adalah El Barca dengan 116 gol, sementara Atletico Madrid menjadi tim yang paling sedikit kebobolan dengan 27 gol. Jan Oblak, kiper Atletico, meraih gelar El Zamora atau kiper terbaik La Liga. Pencetak gol terbanyak kompetisi (El Pichici) diraih Lionel Messi dengan koleksi 37 gol. Cristiano Ronaldo sendiri menjadi pemain tertajam Madrid dengan 25 gol di La Liga, sedangkan Alvaro Morata di peringkat kedua dengan 15 gol.
Zinedine Zidane kian membuktikan dirinya sebagai pelatih muda yang hebat. Setelah pada musim pertamanya -sejak pertengahan musim- sukses membawa Los Blancos berjaya di Liga Champion 2015/16, maka pada musim keduanya -sekaligus musim penuh pertamanya- Zizou memimpin tim yang pernah dibelanya sebagai pemain menjadi kampiun Liga Spanyol. Trofi lain yang telah diraih pelatih asal Prancis bersama El Real adalah Piala Super Eropa 2016 dan Piala Dunia Antarklub 2016. Zidane berhasil menyandingkan gelar kampiun Liga Champion sekaligus Liga Spanyol untuk Madrid. Hal itu tak bisa dilakukan oleh Jose Mourinho dan Carlo Ancelotti. Los Blancos bahkan masih berpeluang meraih satu piala lagi musim ini, yaitu dalam final Liga Champion Eropa menghadapi Juventus pada awal Juni 2017 mendatang.
Real Madrid menunjukkan dirinya sebagai tim paling konsisten di Liga Spanyol sepanjang musim. Dalam 38 pertandingan musim ini El Real selalu mampu membobol gawang lawan. Tercatat 19 pemain yang mampu mencetak gol di semua sektor. Yang juga impresif dari anak asuh Zidane adalah kedalaman skuat pemain yang membuatnya terbagi dalam Tim A dan Tim B yang bermain sama bagusnya. Nyaris tidak ada pemain yang tak tergantikan posisinya. Cederanya Gareth Bale, sebagai contoh, justru mampu melejitkan nama Isco dalam sepertiga musim terakhir. Isco yang semula lebih sering dimainkan di Tim B bersama antara lain Kiko Casilla, Mateo Kovavic, James Rodriguez, Lucas Vasquez, dan Alvaro Morata, belakangan bermain cemerlang ketika tergabung dalam Tim A bersama Keylor Navas, Sergio Ramos, Toni Kroos, Luka Modric, Cristiano Ronaldo, dan pemain utama lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar