Perebutan gelar juara La Liga 2015/16 antara Barca dan Madrid ditentukan di laga pekan pamungkas. |
Sebelum el clasico yang berlangsung awal April 2016, barangkali tidak ada yang membayangkan bahwa Real Madrid masih berpeluang menjadi juara Liga Primera Spanyol musim 2015/16. Saat itu Barcelona begitu gagah memimpin klasemen dengan keunggulan poin sembilan dan sepuluh di atas Atletico Madrid dan El Real. Bahkan Zinedine Zidane selaku manajer Los Blancos sudah lebih dulu mengibarkan bendera putih sehabis timnya ditaklukkan oleh Los Rojiblancos, beberapa pekan sebelum el clasico. Namun terjadi sesuatu yang tak terduga. Setelah dikalahkan Madrid 1-2, tim besutan Luis Enrique justru menuai hasil buruk secara beruntun, sementara Atletico maupun Los Merengues konsisten meraih kemenangan.
Lionel Messi dkk memang akhirnya mampu bangkit dan kembali menundukkan lawan-lawannya dengan skor telak, namun koleksi poin kedua tim di bawahnya sudah telanjur menipis, bahkan tim asuhan Diego Simeone mampu menyamai poin El Barca. Hingga jornada 36, Barca dan Atletico mengumpulkan poin yang sama (85) dan Madrid di peringkat ketiga dengan poin 84. Persaingan menjadi kampiun masih berlangsung di antara ketiga tim. Perubahan terjadi pada jornada 37, tatkala Azulgrana dan Los Blancos melanjutkan kemenangannya, sementara Los Colchoneros justru takluk dari Levante. Peluang Fernando Torres dkk menjuarai Liga Spanyol musim ini pun pupus. Perebutan gelar tinggal menjadi milik Barcelona (88) dan Real Madrid (87) yang hanya berselisih satu poin, sebelum menjalani laga pamungkas 2015/16.
Maka jornada 38 yang dimainkan Sabtu, 14 Mei 2016, benar-benar menjadi pertandingan final untuk menentukan siapa sejatinya tim terbaik di negeri matador tahun ini. Barca tetap berada di atas angin untuk mempertahankan gelarnya karena bermain tandang menghadapi Granada, tim peringkat ke-16. Kemenangan bukan hal yang sulit diraih Lionel Messi dkk mengingat reputasi kedua tim dan tren positifnya akhir-akhir ini. Sementara itu Cristiano Ronaldo dkk menjalani laga tandang melawan Deportivo La Coruna, tim peringkat ke-13. Menang dengan skor berapa pun tidak akan membuat Los Merengues menjadi jawara sekiranya tim besutan Luis Enrique mampu mengalahkan Granada. Kemenangan Madrid atas La Coruna menjadi berarti hanya jika Granada berhasil menggagalkan Barca meraih poin tiga, setidaknya menahan imbang sang juara bertahan.
Para pencinta Real Madrid sungguh berharap hadirnya keajaiban yang membuat Zizou meraih trofi perdananya sebagai seorang pelatih. Harapan mesti terus dinyalakan. Namun seandainya pun gagal membawa Los Blancos menjuarai Liga Spanyol musim ini, pujian tetap layak diberikan. Konsistensi permainan Madrid sejak ditangani Zidane membuat persaingan merebut gelar juara La Liga dapat berlangsung seru hingga pekan terakhir. Dan jangan lupa bahwa masih ada kesempatan mewujudkan trofi ke-11 Liga Champion Eropa pada 28 Mei 2016 mendatang. Caranya tentu saja adalah dengan mengandaskan Atletico Madrid di San Siro Milan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar