Stadion Wibawa Mukti Cikarang ternyata menjadi tempat yang menyenangkan bagi Suriah U-23. Setelah membuat Indonesia U-23 bertekuk lutut 2-3 pada Kamis lalu (16/11/2017), maka giliran timnas senior Garuda yang dibuat takluk 0-1 pada Sabtu (18/11) di tempat yang sama. Tendangan melengkung Mohammed Anez yang tak terjangkau oleh tangan Andritany Ardhiyasa tercipta di menit ke-84. Luis Milla memainkan delapan pemain seniornya sejak awal pertandingan, termasuk Ilija Spasojevic yang menjalani debutnya mengenakan kostum merah putih dengan Garuda Pancasila di dada.
Laga timnas selanjutnya adalah menghadapi Guyana di Stadion Patriot Candrabagha pada Sabtu (25/11). Perpindahan tempat pertandingan adalah untuk memudahkan akses bagi para penonton, selain kondisi lapangan Stadion Wibawa Mukti juga tidak terlalu baik saat kehujanan. Padahal dua laga kali laga Indonesia vs Suriah berlangsung di bawah guyuran hujan lebat. Laga Indonesia vs Guyana yang berperingkat sama itu (165) berlabel "FIFA A Match", berbeda dengan Indonesia vs Suriah U-23 yang merupakan ujicoba informal - yang tidak dicatat oleh FIFA. Luis Milla memulangkan tujuh pemain senior dan hanya menyisakan Spaso yang akan ditemani oleh rekan-rekan mudanya anggota timnas U-23. Milla memuji keberadaan Spaso yang memiliki sikap dan kemampuan yang baik, serta bisa menjadi teladan bagi para pemain muda Indonesia. Spaso ternyata juga mampu berbahasa Spanyol, sehingga memudahkan komunikasinya dengan sang pelatih. Namun, striker Bhayangkara FC itu tentu masih perlu beradaptasi dengan anak asuh Milla.
Rangkaian laga ujicoba di bulan November 2017 merupakan bagian dari proses panjang pembentukan timnas U-23 yang akan bermain di Asian Games 2018 di Indonesia. Tiga pemain senior diizinkan bergabung untuk memperkuat amunisi para pemain muda. Spaso tampaknya bisa menjadi salah satu pilihan terbaik bagi Milla.
Materi pemain Indonesia vs Suriah U-23 :
26-Andritany Ardhiyasa; 12-Gavin Kwan, 13-A.Jufriyanto, 16-Fachrudin, 17-Ricky Fajrin; 8-M.Taufiq (14.M.Arfan 80'), 19-Bayu Pradana (18-M.Hargianto 58'); 21-Andik Vermansah (25-Osvaldo Haay 58'); 7-Boaz Solossa (k), 31-Febri Hariyadi; 9-Ilija Spasojevic (29-Septian David 73')
Laga timnas selanjutnya adalah menghadapi Guyana di Stadion Patriot Candrabagha pada Sabtu (25/11). Perpindahan tempat pertandingan adalah untuk memudahkan akses bagi para penonton, selain kondisi lapangan Stadion Wibawa Mukti juga tidak terlalu baik saat kehujanan. Padahal dua laga kali laga Indonesia vs Suriah berlangsung di bawah guyuran hujan lebat. Laga Indonesia vs Guyana yang berperingkat sama itu (165) berlabel "FIFA A Match", berbeda dengan Indonesia vs Suriah U-23 yang merupakan ujicoba informal - yang tidak dicatat oleh FIFA. Luis Milla memulangkan tujuh pemain senior dan hanya menyisakan Spaso yang akan ditemani oleh rekan-rekan mudanya anggota timnas U-23. Milla memuji keberadaan Spaso yang memiliki sikap dan kemampuan yang baik, serta bisa menjadi teladan bagi para pemain muda Indonesia. Spaso ternyata juga mampu berbahasa Spanyol, sehingga memudahkan komunikasinya dengan sang pelatih. Namun, striker Bhayangkara FC itu tentu masih perlu beradaptasi dengan anak asuh Milla.
Rangkaian laga ujicoba di bulan November 2017 merupakan bagian dari proses panjang pembentukan timnas U-23 yang akan bermain di Asian Games 2018 di Indonesia. Tiga pemain senior diizinkan bergabung untuk memperkuat amunisi para pemain muda. Spaso tampaknya bisa menjadi salah satu pilihan terbaik bagi Milla.
Materi pemain Indonesia vs Suriah U-23 :
26-Andritany Ardhiyasa; 12-Gavin Kwan, 13-A.Jufriyanto, 16-Fachrudin, 17-Ricky Fajrin; 8-M.Taufiq (14.M.Arfan 80'), 19-Bayu Pradana (18-M.Hargianto 58'); 21-Andik Vermansah (25-Osvaldo Haay 58'); 7-Boaz Solossa (k), 31-Febri Hariyadi; 9-Ilija Spasojevic (29-Septian David 73')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar