Kejutan masih belum berhenti di Rusia. Setelah Prancis memastikan satu tiket di laga puncak Piala Dunia 2018, mayoritas publik berharap besar Inggris mampu menyusulnya. Prancis versus Inggris menjadi final impian yang tersisa setelah Jerman, Portugal, Argentina, Spanyol, dan Brasil kandas di fase sebelumnya. Baik Prancis maupun Inggris merupakan dua negara yang baru sekali menjadi juara dunia dan tahun ini menjadi kesempatan terbaik meraih trofi kedua. Kedua tim juga dihuni oleh para pemain bintang yang bermain di klub-klub top Eropa. Namun, apa yang terjadi justru Kroasia yang akan menantang Prancis di Luzhniki pada Minggu (15/7) mendatang. Kendati tertinggal 0-1 lebih dulu oleh gol tendangan bebas Kieran Trippier di menit ke-5, Kroasia bisa menyamakan kedudukan lewat gol Ivan Perisic di menit ke-68. Kedua tim bermain sama kuat 1-1 hingga menit ke-90, sehingga dilanjutkan perpanjangan waktu 2x15 menit. Gol Mario Mandzukic di menit ke-109 akhirnya membawa Kroasia mengukir sejarah baru, untuk pertama kalinya bermain di final Piala Dunia.
Sebelum turnamen berlangsung di Rusia, ada sejumlah nama yang digadang-gadang layak menjadi juara dunia baru, selain tentu saja langganan tim unggulan, yaitu mereka yang pernah meraih trofi di masa lalu. Para jagoan tradisional sudah tumbang di fase grup, perdelapan final, hingga perempat final. Ternyata justru Kroasia yang tinggal selangkah lagi menjadi juara dunia baru, bukannya Belgia, Portugal, Kolombia, atau Meksiko. Tim besutan Zlatko Dalic telah mencatat prestasi yang lebih apik ketimbang Zvonimir Boban dkk di PD 1998 Prancis, entah mereka menang atau kalah di pertandingan pamungkas nanti.
Kendati gagal lolos ke final, pujian layak diberikan kepada Inggris. Dilatih oleh Gareth Southgate yang minim pengalaman dan bermaterikan mayoritas pemain muda, The Three Lions setidaknya mampu menyamai rekor para seniornya di PD 1990. Southgate sebagai pelatih lokal ternyata bisa berprestasi lebih baik di turnamen internasional ketimbang para pelatih asing top asing yang pernah menangani Inggris, seperti Sven Goran Erikkson (Swedia) dan Fabio Capello (Italia). Satu komentar menarik dari Capello, "Inggris akhirnya punya kiper bagus," untuk memuji penampilan Jordan Pickford, kiper muda minim pengalaman asal Everton yang ternyata tampil cukup bagus di Rusia. Harry Kane, striker sekaligus kapten Inggris, hingga usai semifinal masih memimpin daftar pencetak gol terbanyak di Rusia dengan koleksi enam gol.
Inggris masih akan berjumpa dengan Belgia -merupakan duel ulangan di Grup G- untuk merebut hadiah hiburan berupa tempat ketiga di Pesta Bola Rusia 2018. Pertandingan antara kedua tim tersebut jelas masih layak untuk disimak. Kane berkesempatan memastikan gelar top scorer turnamen di Rusia, tapi tetap harus mewaspadai Romelu Lukaku yang telah mengoleksi empat gol.
Sebelum turnamen berlangsung di Rusia, ada sejumlah nama yang digadang-gadang layak menjadi juara dunia baru, selain tentu saja langganan tim unggulan, yaitu mereka yang pernah meraih trofi di masa lalu. Para jagoan tradisional sudah tumbang di fase grup, perdelapan final, hingga perempat final. Ternyata justru Kroasia yang tinggal selangkah lagi menjadi juara dunia baru, bukannya Belgia, Portugal, Kolombia, atau Meksiko. Tim besutan Zlatko Dalic telah mencatat prestasi yang lebih apik ketimbang Zvonimir Boban dkk di PD 1998 Prancis, entah mereka menang atau kalah di pertandingan pamungkas nanti.
Kendati gagal lolos ke final, pujian layak diberikan kepada Inggris. Dilatih oleh Gareth Southgate yang minim pengalaman dan bermaterikan mayoritas pemain muda, The Three Lions setidaknya mampu menyamai rekor para seniornya di PD 1990. Southgate sebagai pelatih lokal ternyata bisa berprestasi lebih baik di turnamen internasional ketimbang para pelatih asing top asing yang pernah menangani Inggris, seperti Sven Goran Erikkson (Swedia) dan Fabio Capello (Italia). Satu komentar menarik dari Capello, "Inggris akhirnya punya kiper bagus," untuk memuji penampilan Jordan Pickford, kiper muda minim pengalaman asal Everton yang ternyata tampil cukup bagus di Rusia. Harry Kane, striker sekaligus kapten Inggris, hingga usai semifinal masih memimpin daftar pencetak gol terbanyak di Rusia dengan koleksi enam gol.
Inggris masih akan berjumpa dengan Belgia -merupakan duel ulangan di Grup G- untuk merebut hadiah hiburan berupa tempat ketiga di Pesta Bola Rusia 2018. Pertandingan antara kedua tim tersebut jelas masih layak untuk disimak. Kane berkesempatan memastikan gelar top scorer turnamen di Rusia, tapi tetap harus mewaspadai Romelu Lukaku yang telah mengoleksi empat gol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar