|
Kroasia dengan kostum birunya belum pernah kalah dalam tiga pertandingannya di Prancis. |
Kroasia, yang selama ini identik dengan kostum kotak-kotak merah putih, tampil berbeda dengan kostum keduanya yang berwarna biru selama bermain di Piala Eropa 2016. Tiga kali menjalani laga penyisihan Grup D, tim besutan Ante Cacic belum pernah kalah dan lolos ke 16 besar sebagai juara grup. Kroasia menang 1-0 atas Turki, bermain imbang 2-2 dengan Republik Ceska, dan mengalahkan Spanyol 2-1. Hasil pertandingan ketiga cukup mengejutkan, mengingat status Tim Matador sebagai juara bertahan Piala Eropa dan menjadi salah satu unggulan di Euro 2016. Namun melihat materi pemainnya saat ini, seperti Luka Modric (Real Madrid), Ivan Rakitic (Barcelona), Ivan Perisic (Inter Milan), dan Mario Mandzukic (Juventus), Kroasia sebenarnya layak pula dijagokan untuk berprestasi.
Barangkali pilihan Kroasia mengenakan kostum warna biru di Piala Eropa 2016 terinspirasi Belanda yang sukses menempati peringkat ketiga di Piala Dunia 2014 Brasil dan sepanjang turnamen sempat tiga kali mengenakan kostum keduanya yang juga berwarna biru. Dua tahun silam Belanda mampu menundukkan Spanyol 5-1 di fase grup dan tahun ini Kroasia telah melakukannya pula, meski dengan skor yang berbeda. Bisa jadi Kroasia juga ingin bernasib baik seperti Leicester City yang secara mengejutkan menjadi juara Liga Primer Inggris 2015/16. Kita semua tahu, kostum utama Leicester berwarna biru.
Prestasi tertinggi Kroasia dalam turnamen antarnegara adalah juara ketiga Piala Dunia 1998. Sama halnya dengan Piala Eropa 2016 yang tengah berlangsung, turnamen tersebut diselenggarakan di Prancis. Luka Modric dkk tentu berharap dapat mengikuti jejak para seniornya 18 tahun silam. Di babak perdelapan final, Kroasia bertemu dengan Portugal yang lolos dari Grup F dengan hanya meraih tiga kali seri. Di atas kertas, Kroasia lebih diunggulkan ketimbang Portugal. Tapi patut diwaspadai bahwa Cristiano Ronaldo sudah mencetak dua gol bagi timnya. Bukan mustahil bahwa performa tim besutan Fernando Santos justru bakal meningkat selepas fase grup. Yang pantas ditunggu, apakah Kroasia akan tetap mengenakan kostum biru keberuntungannya di Prancis, atau apakah akhirnya akan kembali memakai kostum kotak-kotak merah putihnya yang begitu spesifik, kala menjalani babak 16 besar? Tentu layak diperhatikan pula, bakal sejauh mana kiprah Kroasia menjalani musim panasnya tahun ini di Prancis.
Kostum Kedua yang Lebih Keren
Sebanyak 24 tim peserta Euro 2016 memiliki kostum yang beraneka ragam. Tetapi kostum utama mayoritas tim justru cenderung monoton. Prancis, Inggris, dan Portugal yang disponsori Nike memiliki motif yang tidak berbeda. Hanya warna kostum kedua Portugal (hijau tosca) yang terlihat menyegarkan. Adidas, yang menjadi sponsor 10 tim peserta, juga tidak mampu memamerkan semua kostum yang nyaman dipandang dan pantas dikoleksi. Tapi harus diakui bahwa Belgia, Ukraina, Albania, Republik Irlandia, Turki, Irlandia Utara, dan Kroasia memiliki kostum utama yang bagus. Hanya jika dibandingkan dengan kostum keduanya, justru banyak yang lebih keren ketimbang kostum utamanya. Berikut ini tim-tim yang sempat tampil di Prancis dengan kostum keduanya.
|
Swiss (Puma) |
|
Slovakia (Puma) |
|
Italia (Puma) |
|
Wales (adidas) |
|
Turki (Nike) |
|
Kroasia (Nike) |
|
Spanyol (adidas) |
|
Belgia (adidas) |
|
Republik Irlandia (Umbro) |
|
Portugal (Nike) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar