Mesti melewati satu hari untuk membuat catatan tentang pertandingan Indonesia versus Fiji yang berakhir imbang 0-0 pada Sabtu kemarin (2/9/2017) di Stadion Patriot Chandrabaga Bekasi. Ada seorang suporter yang menjadi korban perbuatan tidak bertanggung jawab suporter lainnya. Catur Juliantono (32) tutup usia karena terluka parah terkena lemparan petasan setelah pertandingan usai. Sesuatu yang begitu menyedihkan dan tentu tidak boleh terjadi lagi di masa mendatang.
Pertandingan sendiri berlangsung dalam tempo sedang. Luis Milla Aspas untuk pertama kalinya menangani timnas dengan materi pemain senior seutuhnya, kecuali Satria Tama yang menggantikan Kurnia Meiga yang sedang sakit. Mayoritas pemain inti timnas di Piala AFF 2016 dimainkan sejak sepak mula, seperti Beny Wahyudi, Fachrudin Aryanto, Stefano Lilipaly, Andik Vermansah, dan Boaz Solosaa. Sejumlah peluang di muka gawang Fiji dihasilkan Boaz Solossa dkk, tapi tidak ada yang bisa menjadi gol. Waktu persiapan yang hanya dua hari memang tidak cukup untuk membuat sebuah tim bisa tampil bagus, terlepas dari kualitas Fiji yang sebenarnya di bawah Indonesia. Namun, setidaknya Milla sudah memiliki gambaran dalam membentuk timnas yang kuat dan kompetitif ketika Tim Merah Putih tampil di ajang resmi tahun depan, Piala AFF 2018. Hanya sebelum itu, dia masih akan mengarsiteki Evan Dimas dkk yang akan berubah menjadi timnas U-23 dan bermain di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Perlu ada ujicoba yang lebih baik ketimbang tahun ini agar hasilnya pun tidak mengecewakan kala bertanding di turnamen sesungguhnya.
Materi Pemain Indonesia vs Fiji
Andritany Ardhiyasa; Beny Wahyudi (Lerby Eliandri 80'), Fachrudin Aryanto, Achmad Jufriyanto, Johan Alfarizi (Abdul Rahman 46'); Gede Sukadana (Manahati Lestusen 72'), Bayu Pradana; Andik Vermansah (M. Rahmat 72'), Stefano Lilipaly (Adam Alis 46'), Irfan Bachdim (Rizky Pora 46'); Boaz Solossa (Slamet Nurcahyo 84').
Tidak ada komentar:
Posting Komentar