Gelar juara sepak bola yang begitu lama dirindukan oleh rakyat Indonesia akhirnya tiba jua. Kerinduan itu telah mendapat jawaban nyata. Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada Minggu malam, 22 September 2013, merupakan lokasi sekaligus saksi sejarah kesuksesan Tim Merah Putih menjadi juara Piala AFF U-19 2013, sesudah 22 tahun mengalami masa paceklik meraih trofi.
Indonesia secara dramatis mampu mengalahkan Vietnam melalui adu penalti dengan skor 7-6. Keberhasilan tim asuhan Indra Sjafri memiliki sejumlah makna tersendiri dalam perkembangan sepak bola nasional.
Mitos selalu kalah di laga final pada sejumlah turnamen resmi sejak SEA Games 1991 akhirnya pupus kini. Evan Dimas dkk sudah membuat catatan prestasi baru dalam riwayat persepakbolaan nasional. Indonesia akhirnya dapat meraih Piala AFF, meski baru pada tingkat junior. Selama kurun masa 22 tahun berlalu (1991-2013), sebenarnya timnas bisa beberapa kali tampil di pertandingan puncak, tapi senantiasa gagal menjadi kampiun.
Dalam empat tahun terakhir saja, Indonesia kandas di laga pamungkas Piala AFF 2010 (senior), SEA Games 2011 (U-23), dan Piala AFF U-16 2013. Ironisnya, dalam tiga kali kesempatan itu, tim kebanggaan kita selalu takluk dari Malaysia. Di Piala AFF U-19 2013 yang berlangsung di Jawa Timur (Sidoarjo dan Gresik), barulah Pasukan Garuda Muda mampu menghentikan langkah Malaysia sekaligus Thailand, yang kerap menggagalkan Indonesia pula di final pada masa silam, di babak penyisihan grup.
Hanya berselang tiga pekan para pemain Tim Garuda Jaya –sebutan Indra Sjafri buat para pemainnya- kembali membuat bangga. Mereka lolos ke putaran final Piala Asia U-19 setelah menjadi juara Grup G.
Kemenangan 3-2 di laga penutup kualifikasi menghadapi juara bertahan turnamen, Korea Selatan, masuk buku sejarah. Keberhasilan timnas U-19 bukan merupakan suatu kebetulan, tapi mereka memang tim yang kuat.
Kemenangan 3-2 di laga penutup kualifikasi menghadapi juara bertahan turnamen, Korea Selatan, masuk buku sejarah. Keberhasilan timnas U-19 bukan merupakan suatu kebetulan, tapi mereka memang tim yang kuat.
Sebagian materi timnas U-19 ternyata telah bermain bersama di bawah pelatih Indra Sjafri sejak timnas U-16 beberapa tahun silam. Mereka bahkan pernah menjuarai sejumlah turnamen junior, seperti HKFA International Youth Football Invitation di Hongkong pada tahun 2012 dan 2013.
Mental Juara
Mental juara tampaknya memang mampu ditanamkan sang pelatih kepada anak-anak asuhannya. Timnas U-19 kemudian lebih berkonsentrasi menjalani pemusatan latihan selama sekitar dua bulan di Yogyakarta, termasuk menjalani uji coba dengan tim-tim lokal. Seluruh anggota tim bahkan tidak bisa pulang saat lebaran tempo hari dan mereka bersama-sama merayakan Idul Fitri di Yogyakarta. Sehabis itu mereka melanjutkan pelatnas di Jawa Timur, yang merupakan lokasi Piala AFF U-19 2013. Kerja keras dan pengorbanan mereka memang layak berbuah manis.
Mental juara tampaknya memang mampu ditanamkan sang pelatih kepada anak-anak asuhannya. Timnas U-19 kemudian lebih berkonsentrasi menjalani pemusatan latihan selama sekitar dua bulan di Yogyakarta, termasuk menjalani uji coba dengan tim-tim lokal. Seluruh anggota tim bahkan tidak bisa pulang saat lebaran tempo hari dan mereka bersama-sama merayakan Idul Fitri di Yogyakarta. Sehabis itu mereka melanjutkan pelatnas di Jawa Timur, yang merupakan lokasi Piala AFF U-19 2013. Kerja keras dan pengorbanan mereka memang layak berbuah manis.
Ternyata tidak perlu menjalani pelatnas jangka panjang di luar negeri, seperti Italia atau Uruguay, untuk mendapatkan sebuah trofi demi mengharumkan nama tanah air tercinta. Mungkin yang lebih diperlukan adalah pelatih berkualitas yang jeli memilih pemain berkualitas dan proses pelatnas yang berkualitas pula.
Ravi Murdianto, Hansamu Yama Pranata, Evan Dimas, Ilham Udin Armaiyn, Maldini Pali, Muchlis Hadi, dan kawan-kawan kini telah menjadi idola baru pencinta sepak bola di berbagai penjuru negeri.
Mereka pantas mengemban harapan kita bahwa timnas bakal bisa berprestasi lebih apik di masa mendatang. Maka menjadi tugas PSSI agar tunas-tunas muda yang mulai bersemi itu tak menjadi layu sebelum berkembang di tengah jalan. Kita sebagai penonton setia timnas pastinya bakal mendukung dan mengawal apa pun langkah PSSI dalam proses pengembangan pemain muda yang lebih baik di semua wilayah Nusantara. Upaya maksimal yang baik kiranya akan membuahkan hasil yang bagus jua nantinya. Semoga.
Akhirnya, selamat untuk Evan Dimas dkk, semoga semakin panjang jejak prestasi kalian tapaki demi harumnya nama Indonesia di masa depan. Terima kasih karena telah membahagiakan dan membanggakan kami sebagai sebuah bangsa.
# pernah dimuat di loushevaon7.wordpress.com dan Opini Publik Harian BOLA edisi Rabu, 16 Oktober 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar