Hal-hal positif terus mengiringi langkah PSSI yang kini dikomandani oleh Edy Rahmayadi pada bulan Februari 2017. Kamis lalu (9/2) PSSI resmi memperkenalkan tiga pelatih timnas sepak bola Indonesia, yaitu : Luis Milla Aspas (timnas senior dan U-22/23), Indra Sjafri (timnas U-19), dan Fakhri Husaini (timnas U-16). Hal itu menjadi sejarah baru dan membuktikan komitmen PSSI untuk memberi perhatian serius terhadap pembinaan pemain muda serta tim nasional yang berkesinambungan. Milla, Indra, dan Fakhri diharapkan mampu bersinergi untuk membangun timnas yang lebih baik di masa depan. Pelatih asal Spanyol itu telah berencana melakukan seleksi awal pada 22-24 Februari mendatang dan akan mulai memantau para pemain yang berlaga di turnamen Piala Presiden 2017 yang sudah dimulai sejak Sabtu pekan lalu (4/2). Piala Presiden 2017 diikuti oleh 20 klub yang dibagi dalam lima grup di lima kota (Sleman, Malang, Bandung, Gianyar, dan Bangkalan). Indra dan Fakhri sudah menyatakan komitmennya untuk membantu juru taktik anyar Tim Merah-Putih. Jadwal laga resmi FIFA pertama tahun ini adalah Maret mendatang. Milla akan menurunkan timnas senior dalam debutnya bersama Skuat Garuda. Sementara itu, Indonesia mengalami kenaikan dalam peringkat FIFA terbaru yang dirilis Kamis (9/2). Tim Merah-Putih menempati peringkat ke-169 dengan poin 123, naik empat tingkat ketimbang sebelumnya.
Sebelumnya, pada Selasa (7/2) PSSI mendapat kunjungan dari AFC (Asian Football Confederation) yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal AFC, Dato Windsor Jhon. AFC akan membantu PSSI mengembangkan sepak bola nasional dengan memberikan dana senilai 600 ribu dollar Amerika atau sekitar 8 miliar rupiah. Bantuan lain berupa pengiriman sejumlah ahli dari Asia dan Eropa untuk membangun serta membenahi sepak bola di Indonesia. Beberapa permasalahan yang dihadapi PSSI, seperti masalah lisensi klub, pelatih, dan wasit, maupun pengembangan pemain muda, akan dibantu dicarikan solusinya oleh AFC.
PSSI kemudian menerima perwakilan dari FIFA pada Jumat (10/2) dan membuat terobosan baru yang dinamakan National Despute Resolution Chambers (NDRC) untuk menanggulangi sengketa antara pemain dan klub sepak bola. NDRC akan diisi oleh perwakilan klub, pemain, dan dua orang berlatar belakang hukum. Selain di Indonesia, baru sedikit negara lainnya yang dipilih FIFA untuk menjalankan NDRC.
Untuk meningkatkan kualitas timnas Indonesia, PSSI berencana melakukan naturalisasi pemain, sebagaimana pernah terjadi di era kepemimpinan Nurdin Halid dan Djohar Arifin. Belasan nama yang bermain di Eropa dan Asia telah didata. Nama yang cukup menonjol dan tengah dalam incaran PSSI adalah Ezra Wailan (Ajax Amsterdam) dan Emil Audero Mulyadi (Juventus). Sementara itu, Jordy Tutuarima, rekan seklub Stefano Lilipaly di SC Telstar (Belanda) secara terang-terangan menyatakan minatnya untuk membela timnas Indonesia. Jordy memiliki darah Maluku seperti halnya Stefano. Beberapa pemain asing yang sudah lama bermain di Liga Indonesia juga ingin menjadi warga negara Indonesia, antara lain Esteban Viszcara (Argentina/Arema FC) dan Shohei Matsunaga (Jepang/Persib).
Luis Milla siap bekerja sama dengan Indra Sjafri dan Fakhri Husaini. |
PSSI kemudian menerima perwakilan dari FIFA pada Jumat (10/2) dan membuat terobosan baru yang dinamakan National Despute Resolution Chambers (NDRC) untuk menanggulangi sengketa antara pemain dan klub sepak bola. NDRC akan diisi oleh perwakilan klub, pemain, dan dua orang berlatar belakang hukum. Selain di Indonesia, baru sedikit negara lainnya yang dipilih FIFA untuk menjalankan NDRC.
Jordy Tutuarima ingin mengikuti jejak Stefano Lilipaly membela timnas Indonesia. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar