Senin, 30 Juli 2018
Senin, 16 Juli 2018
Prancis Juara Piala Dunia 2018!
Perhelatan paling akbar sepak bola tahun ini berakhir sudah. Les Bleus mengukir sejarah menjadi juara Piala Dunia 2018 di Rusia. Dalam final yang dimainkan pada Minggu (15/7) di Stadion Luzhniki Moskow, Prancis berhasil mengalahkan Kroasia 4-2 dalam sebuah pertandingan yang berlangsung impresif. Gol bunuh diri Mario Mandzukic-yang berusaha menghalau tendangan bebas Antoine Griezmann-mengawali keunggulan tim besutan Didier Deschamps di menit ke-18. Ivan Perisic menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit ke-28. Sepuluh menit kemudian tendangan penalti Griezmann menaklukkan Danijel Subasic. Wasit memutuskan memberi hadiah penalti kepada Les Bleus setelah menggunakan VAR dan memastikan Perisic handball di kotak penalti Vatreni. Babak pertama berakhir 2-1 dengan gol yang tercipta setiap 10 menit sejak menit ke-18. Prancis berada di atas angin setelah tendangan keras Paul Pogba (59') dan Kylian Mbappe (65') dua kali menjebol gawang Subasic. Tim Ayam Jantan unggul 4-1. Gol Mandzukic yang memanfaatkan kesalahan Hugo Lloris di menit ke-69 hanya mampu menipiskan kekalahan menjadi 4-2.
Prancis meraih Piala Dunia keduanya setelah menjuarainya untuk pertama kali pada 20 tahun silam. Didier Deschamps menjadi orang ketiga yang menjadi juara Piala Dunia sebagai pemain sekaligus pelatih. Dia mengikuti jejak Mario Zagallo (Brasil) dan Franz Beckenbauer (Jerman). Meskipun kalah di final, Kroasia yang dilatih oleh Zlatko Dalic telah meraih prestasi terbaiknya di Piala Dunia 2018. Luka Modric dkk selalu bermain menyerang, penuh semangat, dan pantang menyerah sepanjang turnamen.
Beberapa penghargaan khusus diberikan kepada sejumlah nama. Luka Modric yang sukses membawa Kroasia hingga final menjadi pemain terbaik. Kylian Mbappe yang menjadi pemain termuda kedua (19 tahun 207 hari) yang bisa mencetak gol di final Piala Dunia-setelah Pele (17 tahun 249 hari) di PD 1958-dan total membuat empat gol terpilih sebagai pemain muda terbaik. Harry Kane (Inggris) menjadi pencetak gol tersubur dengan enam gol. Thibaut Courtois (Belgia) menjadi kiper terbaik. FIFA Fair Play diberikan kepada Spanyol. Sementara itu, Belgia menempati peringkat ketiga di Rusia setelah menang 2-0 atas Inggris pada Sabtu (14/7). Thomas Meunier dan Eden Hazard menjadi pencetak gol Belgia dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Saint Petersburg.
Kamis, 12 Juli 2018
Kroasia Tantang Prancis di Final
Kejutan masih belum berhenti di Rusia. Setelah Prancis memastikan satu tiket di laga puncak Piala Dunia 2018, mayoritas publik berharap besar Inggris mampu menyusulnya. Prancis versus Inggris menjadi final impian yang tersisa setelah Jerman, Portugal, Argentina, Spanyol, dan Brasil kandas di fase sebelumnya. Baik Prancis maupun Inggris merupakan dua negara yang baru sekali menjadi juara dunia dan tahun ini menjadi kesempatan terbaik meraih trofi kedua. Kedua tim juga dihuni oleh para pemain bintang yang bermain di klub-klub top Eropa. Namun, apa yang terjadi justru Kroasia yang akan menantang Prancis di Luzhniki pada Minggu (15/7) mendatang. Kendati tertinggal 0-1 lebih dulu oleh gol tendangan bebas Kieran Trippier di menit ke-5, Kroasia bisa menyamakan kedudukan lewat gol Ivan Perisic di menit ke-68. Kedua tim bermain sama kuat 1-1 hingga menit ke-90, sehingga dilanjutkan perpanjangan waktu 2x15 menit. Gol Mario Mandzukic di menit ke-109 akhirnya membawa Kroasia mengukir sejarah baru, untuk pertama kalinya bermain di final Piala Dunia.
Sebelum turnamen berlangsung di Rusia, ada sejumlah nama yang digadang-gadang layak menjadi juara dunia baru, selain tentu saja langganan tim unggulan, yaitu mereka yang pernah meraih trofi di masa lalu. Para jagoan tradisional sudah tumbang di fase grup, perdelapan final, hingga perempat final. Ternyata justru Kroasia yang tinggal selangkah lagi menjadi juara dunia baru, bukannya Belgia, Portugal, Kolombia, atau Meksiko. Tim besutan Zlatko Dalic telah mencatat prestasi yang lebih apik ketimbang Zvonimir Boban dkk di PD 1998 Prancis, entah mereka menang atau kalah di pertandingan pamungkas nanti.
Kendati gagal lolos ke final, pujian layak diberikan kepada Inggris. Dilatih oleh Gareth Southgate yang minim pengalaman dan bermaterikan mayoritas pemain muda, The Three Lions setidaknya mampu menyamai rekor para seniornya di PD 1990. Southgate sebagai pelatih lokal ternyata bisa berprestasi lebih baik di turnamen internasional ketimbang para pelatih asing top asing yang pernah menangani Inggris, seperti Sven Goran Erikkson (Swedia) dan Fabio Capello (Italia). Satu komentar menarik dari Capello, "Inggris akhirnya punya kiper bagus," untuk memuji penampilan Jordan Pickford, kiper muda minim pengalaman asal Everton yang ternyata tampil cukup bagus di Rusia. Harry Kane, striker sekaligus kapten Inggris, hingga usai semifinal masih memimpin daftar pencetak gol terbanyak di Rusia dengan koleksi enam gol.
Inggris masih akan berjumpa dengan Belgia -merupakan duel ulangan di Grup G- untuk merebut hadiah hiburan berupa tempat ketiga di Pesta Bola Rusia 2018. Pertandingan antara kedua tim tersebut jelas masih layak untuk disimak. Kane berkesempatan memastikan gelar top scorer turnamen di Rusia, tapi tetap harus mewaspadai Romelu Lukaku yang telah mengoleksi empat gol.
Sebelum turnamen berlangsung di Rusia, ada sejumlah nama yang digadang-gadang layak menjadi juara dunia baru, selain tentu saja langganan tim unggulan, yaitu mereka yang pernah meraih trofi di masa lalu. Para jagoan tradisional sudah tumbang di fase grup, perdelapan final, hingga perempat final. Ternyata justru Kroasia yang tinggal selangkah lagi menjadi juara dunia baru, bukannya Belgia, Portugal, Kolombia, atau Meksiko. Tim besutan Zlatko Dalic telah mencatat prestasi yang lebih apik ketimbang Zvonimir Boban dkk di PD 1998 Prancis, entah mereka menang atau kalah di pertandingan pamungkas nanti.
Kendati gagal lolos ke final, pujian layak diberikan kepada Inggris. Dilatih oleh Gareth Southgate yang minim pengalaman dan bermaterikan mayoritas pemain muda, The Three Lions setidaknya mampu menyamai rekor para seniornya di PD 1990. Southgate sebagai pelatih lokal ternyata bisa berprestasi lebih baik di turnamen internasional ketimbang para pelatih asing top asing yang pernah menangani Inggris, seperti Sven Goran Erikkson (Swedia) dan Fabio Capello (Italia). Satu komentar menarik dari Capello, "Inggris akhirnya punya kiper bagus," untuk memuji penampilan Jordan Pickford, kiper muda minim pengalaman asal Everton yang ternyata tampil cukup bagus di Rusia. Harry Kane, striker sekaligus kapten Inggris, hingga usai semifinal masih memimpin daftar pencetak gol terbanyak di Rusia dengan koleksi enam gol.
Inggris masih akan berjumpa dengan Belgia -merupakan duel ulangan di Grup G- untuk merebut hadiah hiburan berupa tempat ketiga di Pesta Bola Rusia 2018. Pertandingan antara kedua tim tersebut jelas masih layak untuk disimak. Kane berkesempatan memastikan gelar top scorer turnamen di Rusia, tapi tetap harus mewaspadai Romelu Lukaku yang telah mengoleksi empat gol.
Rabu, 11 Juli 2018
Prancis Taklukkan Belgia di Semifnal
Prancis memastikan satu tempat di partai pamungkas Piala Dunia 2018 setelah menaklukkan Belgia 1-0 dalam semifinal yang berlangsung di Stadion Saint Petersburg pada Selasa (10/7) waktu setempat. Gol tunggal Les Bleus dicetak Samuel Umtiti di menit ke-51. Setelah dua tahun silam tampil di final Piala Eropa 2016, Didier Deschamps mampu kembali membawa tim besutannya berlaga di final turnamen besar. Jika mampu memenangkan pertandingan puncak di Rusia, Deschamps akan mengukir rekor meraih Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih sekaligus menebus kegagalan dua tahun lalu. Dia akan menjadi orang ketiga yang membuat prestasi tersebut setelah Mario Zagalo (Brasil) dan Franz Beckenbauer (Jerman). Deschamps adalah kapten Prancis sebagai kampiun Piala Dunia 1998. Saat itu Les Bleus berjaya ketika menjadi tuan rumah turnamen dan diperkuat pemain-pemain terbaiknya, seperti Zinedine Zidane, Thierry Henry, Youri Djorkaeff, Fabien Barthez, Marcel Dessaily, dan Lilian Thuram.
Prancis tinggal menunggu Kroasia atau Inggris untuk merebut trofi Piala Dunia keduanya sepanjang sejarah. Final tahun ini menjadi kesempatan ketiga Les Bleus setelah PD 1998 dan PD 2006. Prancis dikalahkan Italia lewat adu penalti di final 2006, yang diwarnai insiden antara Marco Matterazi dan Zinedine Zidane. Tahun ini Hugo Lloris dkk berpeluang mengulangi prestasi dua dekade silam dengan para pemain top seperti Raphael Varane, Paul Pogba, Antoine Griezmann, dan Kylian Mbappe. Mereka sudah teruji mampu menyingkirkan lawan-lawan tangguh semacam Argentina (16 besar), Uruguay (8 besar), dan Belgia (semifinal). Tim besutan Roberto Martinez disebut-sebut sebagai generasi emas yang potensial membawa Belgia sebagai juara dunia baru di Rusia. Apalagi ada nama Thierry Henry, legenda sepak bola Prancis, sebagai asisten manajer Martinez. Namun, akhirnya Henry tetap tersenyum melihat timnas negaranya lolos ke final, sedangkan anak asuhnya kandas di empat besar.
Prancis tinggal menunggu Kroasia atau Inggris untuk merebut trofi Piala Dunia keduanya sepanjang sejarah. Final tahun ini menjadi kesempatan ketiga Les Bleus setelah PD 1998 dan PD 2006. Prancis dikalahkan Italia lewat adu penalti di final 2006, yang diwarnai insiden antara Marco Matterazi dan Zinedine Zidane. Tahun ini Hugo Lloris dkk berpeluang mengulangi prestasi dua dekade silam dengan para pemain top seperti Raphael Varane, Paul Pogba, Antoine Griezmann, dan Kylian Mbappe. Mereka sudah teruji mampu menyingkirkan lawan-lawan tangguh semacam Argentina (16 besar), Uruguay (8 besar), dan Belgia (semifinal). Tim besutan Roberto Martinez disebut-sebut sebagai generasi emas yang potensial membawa Belgia sebagai juara dunia baru di Rusia. Apalagi ada nama Thierry Henry, legenda sepak bola Prancis, sebagai asisten manajer Martinez. Namun, akhirnya Henry tetap tersenyum melihat timnas negaranya lolos ke final, sedangkan anak asuhnya kandas di empat besar.
Selasa, 10 Juli 2018
Senin, 09 Juli 2018
Tujuh Pemain MU di Semifinal PD 2018
Tujuh pemain Manchester United masih bertahan di Rusia membela negaranya masing-masing. Mereka saling berhadapan di semifinal Piala Dunia 2018 yang dimainkan Selasa (10/7) dan Rabu (11/7) waktu setempat. Di antara empat tim yang memperebutkan sepasang tiket partai final, hanya Kroasia yang tidak diperkuat oleh pemain The Red Devils. Dalam pertandingan Prancis vs Belgia terdapat Paul Pogba yang akan berhadapan dengan Marouane Fellaini dan Romelu Lukaku di pihak lawan. Siapa pun tim yang melaju ke laga pamungkas, sudah pasti ada pemain United di sana. Sementara itu, ada empat anak asuh Jose Mourinho di kubu The Three Lions. Mereka adalah Phil Jones, Ashley Young, Jesse Lingard, dan Marcus Rashford. Sejauh ini Young dan Lingard selalu menjadi pilihan utama Gareth Southgate, sedangkan Jones dan Rashford juga pernah dimainkan.
Sementara itu, Tottenham Hotspur menjadi klub yang menyumbang pemain paling banyak di empat besar Pesta Bola Rusia 2018. Terdapat sembilan anak asuh Mauricio Pochettino yang tersebar di Prancis, Belgia, dan Inggris. Setidaknya terdapat lima pemain yang biasa menghuni sebelas awal dan dua di antaranya berstatus sebagai kapten tim, yaitu Hugo Lloris (Prancis) dan Harry Kane (Inggris). Selain Manchester United, maka Chelsea dan Manchester City juga memiliki tujuh pemain di semifinal Piala Dunia 2018. Liverpool mengirim empat pemain, sedangkan Leicester City ada dua pemain. Klub-klub Liga Inggris memang menjadi penyumbang pemain terbanyak di turnamen sepak bola terakbar di Rusia tahun ini. Tim negara mana pun yang kelak meraih trofi pasti memiliki pemain yang bermain di Premier League.
Minggu, 08 Juli 2018
Juara Piala Dunia 2018 Pasti dari Eropa
Empat tim telah memastikan diri melaju ke semifinal Piala Dunia 2018 dan semuanya dari Eropa. Dengan demikian sudah jelas bahwa siapa pun yang akhirnya menang di laga final adalah tim asal Benua Biru. Dalam pertandingan perempat final yang dimainkan Jumat (6/7), Prancis menang 2-0 atas Uruguay dan Belgia menundukkan Brasil 2-1. Sementara itu, dalam perempat final lainnya yang melibatkan semua negara Eropa dan berlangsung Sabtu (7/7), Inggris mengalahkan Swedia 2-0 dan Kroasia menaklukkan tuan rumah Rusia lewat adu penalti 4-3 (setelah bermain 120 menit dengan skor 2-2).
Uruguay dan Brasil menjadi sesama tim non-Eropa yang tersisa di perempat final Piala Dunia 2018. Kedua jagoan dari Amerika Latin yang pernah juara Piala Dunia itu akhirnya bertekuk lutut di tangan Prancis dan Belgia. Gol anak asuh Didier Deschamps dicetak oleh Raphael Varane lewat sundulan (40') dan Antoine Griezmann melalui tendangan keras dari luar kotak penalti (61'). Fernando Muslera sebenarnya bisa menyergap tendangan tersebut, tapi bola terlepas tanpa sempat ditangkapnya dan masuk ke gawang Uruguay. Griezmann tidak melakukan selebrasi sehabis membuat gol karena mengenang jasa pelatihnya di Real Sociedad yang merupakan orang Uruguay dan mengingat persahabatannya dengan Diego Godin dan Jose Gimenez, rekannya di Atletico Madrid.
Belgia sukses memulangkan Brasil melalui gol bunuh diri Fernandinho (13') dan gol Kevin de Bruyne (31'). Renato Augusto yang dimainkan di babak kedua hanya mampu menipiskan kekalahan Tim Samba menjadi 1-2 pada menit ke-76. Neymar dkk gagal menjawab ekspetasi publik Brasil untuk bisa meraih trofi juara dunia keenam di Rusia. Prancis dan Belgia akan bertemu di semifinal yang berlangsung Selasa (10/7) waktu setempat.
Dengan kembali mengenakan kostum merah-merah, Inggris menghentikan langkah Swedia di 8 besar Piala Dunia 2018. Sepasang gol The Three Lions dihasilkan lewat sundulan oleh Harry Maguire (30') dan Dele Alli (58'). Anak asuh Gareth Southgate mengukir sejarah baru, yaitu untuk ketiga kalinya tampil di semifinal Piala Dunia. Sebelumnya Inggris bermain di semifinal PD Inggris 1966 (menjadi juara untuk pertama kalinya) dan PD Italia 1990 (terhenti di semifinal). Sebuah fakta menarik, Inggris selalu mengenakan kostum tandangnya ketika menaklukkan dua tim berkaus kuning di fase 16 besar (Kolombia) maupun 8 besar (Swedia). Sponsor kostum kedua tim yang disingkirkan Inggris kebetulan sama pula. Sementara itu, Kroasia sukses menghentikan langkah tuan rumah Rusia dalam perempat final yang dimainkan terakhir. Kedua tim bermain 1-1 selama 90 menit. Dalam perpanjangan waktu 2x15 menit, Kroasia maupun Rusia membuat masing-masing satu gol sehingga skor menjadi 2-2. Dalam adu tendangan penalti, Kroasia unggul 4-3 dan mengulangi histori di PD Prancis 1998. Kroasia bakal menantang Inggris untuk merebut tiket ke final pada Rabu (1/7) waktu setempat.
Dua tim yang pernah sekali menjuarai Piala Dunia, Prancis dan Inggris, bakal bertarung dengan sepasang tim yang berambisi menjadi kampiun untuk kali pertama, Belgia dan Kroasia. Siapakah di antara mereka yang akhirnya meraih kejayaan di Rusia?
Belgia sukses memulangkan Brasil melalui gol bunuh diri Fernandinho (13') dan gol Kevin de Bruyne (31'). Renato Augusto yang dimainkan di babak kedua hanya mampu menipiskan kekalahan Tim Samba menjadi 1-2 pada menit ke-76. Neymar dkk gagal menjawab ekspetasi publik Brasil untuk bisa meraih trofi juara dunia keenam di Rusia. Prancis dan Belgia akan bertemu di semifinal yang berlangsung Selasa (10/7) waktu setempat.
Dengan kembali mengenakan kostum merah-merah, Inggris menghentikan langkah Swedia di 8 besar Piala Dunia 2018. Sepasang gol The Three Lions dihasilkan lewat sundulan oleh Harry Maguire (30') dan Dele Alli (58'). Anak asuh Gareth Southgate mengukir sejarah baru, yaitu untuk ketiga kalinya tampil di semifinal Piala Dunia. Sebelumnya Inggris bermain di semifinal PD Inggris 1966 (menjadi juara untuk pertama kalinya) dan PD Italia 1990 (terhenti di semifinal). Sebuah fakta menarik, Inggris selalu mengenakan kostum tandangnya ketika menaklukkan dua tim berkaus kuning di fase 16 besar (Kolombia) maupun 8 besar (Swedia). Sponsor kostum kedua tim yang disingkirkan Inggris kebetulan sama pula. Sementara itu, Kroasia sukses menghentikan langkah tuan rumah Rusia dalam perempat final yang dimainkan terakhir. Kedua tim bermain 1-1 selama 90 menit. Dalam perpanjangan waktu 2x15 menit, Kroasia maupun Rusia membuat masing-masing satu gol sehingga skor menjadi 2-2. Dalam adu tendangan penalti, Kroasia unggul 4-3 dan mengulangi histori di PD Prancis 1998. Kroasia bakal menantang Inggris untuk merebut tiket ke final pada Rabu (1/7) waktu setempat.
Dua tim yang pernah sekali menjuarai Piala Dunia, Prancis dan Inggris, bakal bertarung dengan sepasang tim yang berambisi menjadi kampiun untuk kali pertama, Belgia dan Kroasia. Siapakah di antara mereka yang akhirnya meraih kejayaan di Rusia?
Rabu, 04 Juli 2018
Kelolosan Dramatis Belgia dan Inggris ke 8 Besar
Empat tim terakhir telah memastikan diri ke perempat final Piala Dunia 2018 berikutnya, setelah mereka bertanding pada Senin (2/7) dan Selasa (3/7) waktu setempat. Brasil dipastikan berhadapan dengan Belgia, sedangkan Swedia bakal bertemu dengan Inggris. Brasil menang 2-0 atas Meksiko lewat gol Neymar dan Roberto Firmino. Swedia menyisihkan Swiss 1-0 melalui gol tunggal Emil Forsberg. Sementara itu, keberhasilan Belgia dan Inggris mesti melalui hal-hal yang dramatis.
Eden Hazard dkk tertinggal 0-2 terlebih dahulu dari Jepang, sebelum akhirnya membalikkan keadaan dan menang 3-2 di menit-menit akhir laga. Pada babak pertama kedua tim bermain seri tanpa gol. Jepang unggul cepat di babak kedua. Pergantian pemain oleh Roberto Martinez ternyata berbuah manis. Gol Vertonghen, Fellaini, dan Chadli membuat wakil Eropa itu menghentikan langkah satu-satunya wakil Asia di 16 besar. Penampilan Jepang sungguh layak dipuji, tapi Belgia telah menunjukkan diri sebagai tim yang memiliki mental juara.
Sementara itu, Inggris harus melewati adu penalti melawan Kolombia untuk melaju ke perempat final. Kedua tim bermain sama kuat 1-1 selama 90 menit yang berlanjut 2x15 menit. Harry Kane membuat The Three Lions unggul 1-0 lewat titik putih. Kapten Inggris itu kian mantap memimpin daftar pencetak gol terbanyak Piala Dunia 2018 dengan koleksi enam gol. Namun, sesaat sebelum peluit panjang dibunyikan, Kolombia mampu menyamakan skor lewat sundulan Yeri Mina, yang merupakan gol ketiganya sepanjang turnamen. Jordan Pickford, kiper Inggris asal klub Everton, mampu mementahkan tendangan penalti Carlos Bacca. Gol Eric Dier menjadi penentu kemenangan anak asuh Gareth Southgate. Inggris akan berhadapan dengan Swedia di perempat final.
Lolosnya Belgia dan Inggris ke babak 8 besar membuka peluang bagi kedua tim untuk bertemu kembali di partai puncak Piala Dunia 2018, sesudah duel pertama di Grup G. Namun, hal itu pun bisa terjadi pada Uruguay dan Rusia, tim-tim yang pernah berjumpa di Grup A.
Eden Hazard dkk tertinggal 0-2 terlebih dahulu dari Jepang, sebelum akhirnya membalikkan keadaan dan menang 3-2 di menit-menit akhir laga. Pada babak pertama kedua tim bermain seri tanpa gol. Jepang unggul cepat di babak kedua. Pergantian pemain oleh Roberto Martinez ternyata berbuah manis. Gol Vertonghen, Fellaini, dan Chadli membuat wakil Eropa itu menghentikan langkah satu-satunya wakil Asia di 16 besar. Penampilan Jepang sungguh layak dipuji, tapi Belgia telah menunjukkan diri sebagai tim yang memiliki mental juara.
Sementara itu, Inggris harus melewati adu penalti melawan Kolombia untuk melaju ke perempat final. Kedua tim bermain sama kuat 1-1 selama 90 menit yang berlanjut 2x15 menit. Harry Kane membuat The Three Lions unggul 1-0 lewat titik putih. Kapten Inggris itu kian mantap memimpin daftar pencetak gol terbanyak Piala Dunia 2018 dengan koleksi enam gol. Namun, sesaat sebelum peluit panjang dibunyikan, Kolombia mampu menyamakan skor lewat sundulan Yeri Mina, yang merupakan gol ketiganya sepanjang turnamen. Jordan Pickford, kiper Inggris asal klub Everton, mampu mementahkan tendangan penalti Carlos Bacca. Gol Eric Dier menjadi penentu kemenangan anak asuh Gareth Southgate. Inggris akan berhadapan dengan Swedia di perempat final.
Lolosnya Belgia dan Inggris ke babak 8 besar membuka peluang bagi kedua tim untuk bertemu kembali di partai puncak Piala Dunia 2018, sesudah duel pertama di Grup G. Namun, hal itu pun bisa terjadi pada Uruguay dan Rusia, tim-tim yang pernah berjumpa di Grup A.
Senin, 02 Juli 2018
Messi, Ronaldo, dan Spanyol Sudah Pulang
Kejutan demi kejutan masih terus terjadi di Rusia. Babak perdelapan final Piala Dunia 2018 telah memainkan empat pertandingan dalam dua hari, Sabtu (30/6) dan Minggu (1/7). Bintang-bintang kondang pun tak bisa terus bersinar dan kembali berguguran. Argentina takluk 3-4 dari Prancis, sedangkan Portugal kandas 1-2 di tangan Uruguay. Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo sudah harus pulang dari Rusia setelah timnya kalah pada hari yang sama. Antoine Griezmann sempat membuat Le Bleus unggul 1-0 di menit ke-13, tapi Albiceleste kemudian membalas dan berganti memimpin 2-1 lewat gol Angel Di Maria (41') dan Gabriel Mercado (48'). Benjamin Pavard menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-57. Dua gol Kylian Mbappe hanya dalam empat menit (64' dan 68') membuat anak asuh Didier Deschamps unggul 4-2. Gol Sergio Aguero di menit ke-90+3 hanya mampu menipiskan kekalahan Argentina. Sementara itu, sepasang gol Uruguay dibuat oleh Edinson Cavani. Gol Pepe hanya sempat menyamakan kedudukan di menit ke-55. Ada benang merah yang menghubungkan bintang kemenangan Prancis dan Uruguay. Mbappe dan Cavani sama-sama bermain di PSG, klub raksasa Prancis. Dengan mencetak dua gol di 16 besar, keduanya kini mengoleksi tiga gol di Piala Dunia 2018. Mereka berdua akan saling berhadapan ketika Prancis bertemu Uruguay di perempat final.
Sementara itu, Spanyol yang merupakan kandidat juara lainnya pun dihentikan langkahnya oleh tuan rumah Rusia lewat adu penalti. La Roja yang dihuni oleh pemain-pemain top seperti David De Gea, Sergio Ramos, Andres Iniesta, Isco, dan Diego Costa dipastikan gagal meraih trofi keduanya di Piala Dunia. Anak asuh Fernando Hierro lebih dulu unggul 1-0 lewat gol bunuh diri bek Rusia yang mengawal Sergio Ramos dalam sebuah kemelut di muka gawang Igor Akinfeev, yang didahului sepak pojok Marco Asensio. Tim tuan rumah menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Artem Dzyuba setelah tangan Gerard Pique terkena bola di depan gawang Sapnyol. Kedua tim bermain seri 1-1 hingga 90 menit yang dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2x15 menit. Skor tidak berubah sehingga laga mesti diakhiri dengan adu tendangan penalti. Akinfeev, penjaga gawang sekaligus kapten Rusia menjadi pahlawan dengan menggagalkan tendangan Koke dan Iago Aspas. Sang kiper terpilih sebagai pemain terbaik Rusia vs Spanyol. Rusia pun unggul 4-3 dalam adu penalti dan berhak melaju ke 8 besar.
Satu laga lain yang harus diselesaikan lewat adu penalti adalah Kroasia vs Denmark. Pada lima menit awal pertandingan kedua tim sudah bermain 1-1, tapi kemudian mereka tidak bisa lagi menjebol gawang lawan hingga usai waktu normal. Luka Modric berpeluang membuat Kroasia unggul di babak kedua perpanjangan waktu, tapi tendangan penaltinya berhasil digagalkan Kasper Schmeichel. Selanjutnya, adu penalti menjadi adu ketangguhan kiper kedua tim, Danijel Subasic dan Schmeichel. Subasic sukses menggagalkan tiga penalti pemain Denmark, sedangkan Schmeichel dua kali melakukannya. Ivan Rakitic menjadi penendang terakhir Kroasia yang menjadikan timnya unggul 3-2 dalam adu penalti. Kroasia akan menantang Rusia di babak perempat final. Sementara itu, Kasper Schmeichel terpilih sebagai pemain terbaik biarpun timnya terhenti langkahnya di Rusia.
Sementara itu, Spanyol yang merupakan kandidat juara lainnya pun dihentikan langkahnya oleh tuan rumah Rusia lewat adu penalti. La Roja yang dihuni oleh pemain-pemain top seperti David De Gea, Sergio Ramos, Andres Iniesta, Isco, dan Diego Costa dipastikan gagal meraih trofi keduanya di Piala Dunia. Anak asuh Fernando Hierro lebih dulu unggul 1-0 lewat gol bunuh diri bek Rusia yang mengawal Sergio Ramos dalam sebuah kemelut di muka gawang Igor Akinfeev, yang didahului sepak pojok Marco Asensio. Tim tuan rumah menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Artem Dzyuba setelah tangan Gerard Pique terkena bola di depan gawang Sapnyol. Kedua tim bermain seri 1-1 hingga 90 menit yang dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2x15 menit. Skor tidak berubah sehingga laga mesti diakhiri dengan adu tendangan penalti. Akinfeev, penjaga gawang sekaligus kapten Rusia menjadi pahlawan dengan menggagalkan tendangan Koke dan Iago Aspas. Sang kiper terpilih sebagai pemain terbaik Rusia vs Spanyol. Rusia pun unggul 4-3 dalam adu penalti dan berhak melaju ke 8 besar.
Satu laga lain yang harus diselesaikan lewat adu penalti adalah Kroasia vs Denmark. Pada lima menit awal pertandingan kedua tim sudah bermain 1-1, tapi kemudian mereka tidak bisa lagi menjebol gawang lawan hingga usai waktu normal. Luka Modric berpeluang membuat Kroasia unggul di babak kedua perpanjangan waktu, tapi tendangan penaltinya berhasil digagalkan Kasper Schmeichel. Selanjutnya, adu penalti menjadi adu ketangguhan kiper kedua tim, Danijel Subasic dan Schmeichel. Subasic sukses menggagalkan tiga penalti pemain Denmark, sedangkan Schmeichel dua kali melakukannya. Ivan Rakitic menjadi penendang terakhir Kroasia yang menjadikan timnya unggul 3-2 dalam adu penalti. Kroasia akan menantang Rusia di babak perempat final. Sementara itu, Kasper Schmeichel terpilih sebagai pemain terbaik biarpun timnya terhenti langkahnya di Rusia.
Langganan:
Postingan (Atom)