Sabtu, 24 Desember 2016

Sepekan Sehabis Kegagalan

Sepekan telah berlalu sehabis kegagalan timnas Indonesia menjuarai Piala AFF 2016. Biarpun menjadi kesuksesan yang tertunda untuk kesekian kalinya, tapi apresiasi tetap diberikan kepada Boaz Solossa dkk yang sudah berupaya keras meraih kejayaan bagi negaranya. Lolosnya skuat Garuda hingga partai puncak memang menjadi kejutan tersendiri, maka kekecewaan kita pun tak terlampau dalam. Apresiasi nyata diberikan oleh Presiden Joko Widodo yang mengundang segenap pemain dan ofisial timnas ke Istana Negara untuk makan siang bersama pada Senin lalu (19/12/16). Biasanya hanya mereka yang berhasil menjadi juara yang bisa menghadap seorang kepala negara, tapi bagi Pak Jokowi, penampilan tim Merah-Putih sudah mengharumkan nama bangsa. Tak hanya itu, Presiden pun memberi hadiah Rp 200 juta kepada masing-masing pemain. Pelatih dan awak timnas selain pemain pun mendapat hadiah tersendiri. Perhatian sang pemimpin kepada sepak bola mestinya menjadi momentum bagi PSSI dan pemerintah Republik Indonesia untuk bekerja bersama membenahi serta membangun sepak bola di tanah air agar lebih maju dalam mengukir prestasi.

Langkah Indonesia hingga menjadi finalis Piala AFF 2016 mampu membuat peringkat FIFA negara kita mengalami peningkatan. Dalam daftar peringkat FIFA terbaru yang dirilis Kamis lalu (22/12), Indonesia berada di peringkat ke-171 atau naik delapan tingkat dari sebulan sebelumnya. Tim Merah-Putih menjalani tujuh pertandingan dengan hasil tiga kali menang, dua kali seri, dan dua kali kalah sepanjang turnamen Piala AFF 2016. Jika ingin terus menaikkan posisi, maka pada tahun 2017 mendatang timnas harus konsisten melakukan laga internasional, meski tahun depan timnas senior tidak mengikuti pertandingan resmi apa pun selain ujicoba. 

Kesempatan timnas junior untuk meraih gelar lebih terbuka karena ada ajang Piala AFC U-23 (Juli), SEA Games (Agustus), U-16 (September), dan U-19 (Oktober). Yang berhak tampil di SEA Games 2017 adalah timnas U-22. Para pemain seperti Evan Dimas, Hansamu Yama, dan Yanto Basna, yang memiliki pengalaman membela timnas senior tahun ini, akan menjadi andalan di timnas U-22. PSSI baru akan menentukan nama pelatih timnas untuk berbagai jenjang pada Januari 2017 mendatang. Mengingat kiprahnya di Piala AFF 2016, Alfred Riedl sepertinya masih pantas menjadi arsitek timnas senior hingga Piala AFF 2018 mendatang. Dengan berbagai keterbatasan yang dimilikinya, pelatih asal Austria itu mampu membawa anak asuhnya lolos ke final merupakan prestasi tersendiri. Munculnya nama-nama baru yang menjadi andalan skuat Garuda pun layak diacungi jempol. Abduh Lestaluhu, Hansamu Yama, Bayu Pradana, Rizky Pora, Stefano Lilipaly, Evan Dimas, dan Lerby Eliandry adalah sebagian di antaranya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar