Selasa, 31 Januari 2017

Asa Timnas Indonesia Bersama Luis Milla

PSSI akhirnya resmi menunjuk Luis Milla Aspas sebagai pelatih timnas senior sekaligus timnas U-22/23 Indonesia. Mantan pemain Barcelona dan Real Madrid itu rencananya akan mulai bertugas sejak awal Februari 2017 mendatang. Turnamen Piala Presiden 2017 dan kompetisi resmi Liga Indonesia 2017 akan menjadi ajang seleksi pemain timnas bagi pelatih yang pernah sukses menjuarai Piala Eropa U-21 2011 bersama Spanyol tersebut. Sejumlah pemain yang pernah menjadi anak asuhnya di Spanyol U-21 kini menjadi bintang di Eropa, seperti David de Gea, Ander Herrera, Juan Mata, dan Thiago Alcantara. Tidak berlebihan sekiranya kita berharap Milla bisa membawa Tim Merah-Putih berjaya dan memunculkan pemain andalan Indonesia di masa depan. PSSI menargetkan timnas menjadi juara SEA Games 2017 yang berlangsung Agustus mendatang dan menembus empat besar Asian Games 2018. Dengan waktu yang kian mendesak, tampaknya tak mudah bagi Luis Milla untuk memberikan prestasi instan bagi sepak bola Indonesia. Yang jelas dia bukan pesulap, apalagi penyihir.  

PSSI pun telah menugaskan Indra Sjafri sebagai pelatih timnas U-19 dan Fachri Huzaini sebagai pelatih timnas U-16. Jika PSSI serius melakukan pembinaan pemain muda, maka para pelatih timnas junior mesti bersinergi dengan Luis Milla dan juga Danurwindo, direktur teknik PSSI. Keputusan FIFA untuk menambah jumlah peserta Piala Dunia 2026 merupakan angin segar bagi sepak bola kita. Kesempatan bermain di Piala Dunia menjadi lebih terbuka sembilan tahun mendatang. Para pemain yang kemungkinan besar akan menghuni Skuat Garuda pada 2026 adalah mereka yang akan menjadi anak asuh Indra Sjafri dan Fachri Huzaini sejak tahun ini. Tidak hanya memberi perhatian kepada timnas, PSSI diharapkan segera merilis agenda yang jelas mengenai proses pembinaan pemain muda, yaitu melalui kompetisi berjenjang yang teratur. Satu hal yang positif, PSSI mewajibkan setiap klub peserta Liga 1 (kasta tertinggi Liga Indonesia 2017) mendaftarkan minimal lima pemain U-23 dan memberi kesempatan mereka bermain. Pemain asing pun telah dibatasi maksimal tiga orang. Sementara untuk Liga 2 (Divisi Utama) tanpa pemain asing sama sekali. PSSI juga sudah berencana memperbanyak jumlah pelatih sepak bola yang berkualitas. Memang harus ada banyak hal baru yang dilakukan demi terciptanya sebuah kemajuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar