Selasa, 29 Agustus 2017

Evan Dimas dkk Raih Medali Perunggu

Evan Dimas dkk akhirnya memberikan hadiah hiburan berupa medali perunggu SEA Games 2017. Setelah takluk dari Malaysia 0-1 di semifinal yang berlangsung Sabtu (26/8), maka Indonesia berhasil menang 3-1 atas Myanmar dalam perebutan tempat ketiga yang dimainkan Selasa (29/8). Tim besutan Luis Milla lebih dulu tertinggal 0-1 di babak pertama, tapi mereka berhasil bangkit di paruh kedua pertandingan. Evan Dimas menyamakan kedudukan di menit ke-57, disusul gol Septian David Maulana (59'), dan diakhiri gol spektakuler Rezaldi Hehanusa (77') dari luar kotak penalti. Apa yang diraih Garuda Muda di SEA Games 2017 memperbaiki prestasi dua tahun silam ketika anak asuh Aji Santoso gagal dalam perebutan medali perunggu. Kendati gagal menjadi juara, tapi Luis Milla layak dipertahankan sebagai pelatih timnas. Dalam waktu sekitar enam bulan menangani para pemain Indonesia telah terlihat adanya kemajuan performa timnas hingga akhirnya Agustus tampil di SEA Games. Dengan materi pemain yang selalu dirotasi, nyatanya rekor Garuda Muda cukup apik menjalani tujuh pertandingan dengan hasil empat kali menang, dua kali seri, dan sekali kalah. Catatan golnya adalah memasukkan 10 buah dan kebobolan tiga gol. Masalah temperamen para pemain yang sempat menjadi masalah-karena berbuah akumulasi kartu kuning dan kartu merah-di penyisihan bisa diperbaiki ketika menjalani laga semifinal dan perebutan medali perunggu. Luis Milla mampu memilih para pemain dengan kualitas yang nyaris sama bagusnya, sehingga selalu ada pengganti yang memadai untuk pemain yang terpaksa absen karena skorsing maupun cedera. 
Evan Dimas dan Rezaldi Hehanusa menyumbang gol ke gawang Myanmar.
Tahun 2018 mendatang timnas U-22 akan menjelma sebagai timnas U-23 dan tampil di Asian Games 2018 yang berlangsung di Indonesia. Masih ada waktu setahun bagi Luis Milla untuk lebih mematangkan Evan Dimas dkk. PSSI mesti mendukung penuh program pelatih timnas agar performa Garuda Muda terus meningkat. Piala AFF 2018 juga akan menjadi turnamen resmi pertama Luis Milla jika sang arsitek tim masih tetap dipercaya oleh PSSI. Mereka yang tampil cemerlang di timnas U-22 tahun ini sebagian besar mungkin akan menjadi tulang punggung timnas senior. Siapa tahu, tahun depan keberuntungan akhirnya menyertai Tim Merah Putih dengan mampu menjadi juara di Asia Tenggara.
Septian David Maulana menjadi bintang timnas SEA Games 2017 dengan tiga gol dan dua assist-nya.
Pasca SEA Games 2017, terdapat sejumlah pemain yang masih bisa bermain di SEA Games 2019, seperti Andy Setyo, Asnawi Mangkualam, Hanif Sjahbandi, Osvaldo Haay, Saddil Ramdani, dan Marinus Wanewar. Mereka yang tidak masuk timnas SEA Games 2017 juga masih banyak yang berkualitas, seperti Bagas Adi Nugroho (cedera menjelang SEA Games sehingga terpaksa dicoret) dan Dimas Drajat, juga mereka yang kini berada di timnas U-19 asuhan Indra Sjafri, seperti Rahmat Irianto dan Egy Maulana Vikri. Keberadaan Liga 1 U-19 mulai tahun 2017 ini diharapkan melahirkan pemain-pemain muda yang terbiasa menjalani kompetisi secara rutin sejak tim junior. Mestinya semua klub yang mengikuti Liga Indonesia diwajibkan memiliki tim junior (minimal tim U-19), tidak hanya 18 tim peserta Liga 1. Semoga momentum bagus tahun ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun selanjutnya, tidak seperti apa yang sudah menjadi sejarah pahit selama ini. PSSI harus bisa belajar dari masa lalu, lebih bekerja keras lagi, dan tetap sabar menanti proses yang memang harus dijalani dengan segala lelikuannya.
Kegembiraan Garuda Muda setelah meraih medali perunggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar