Minggu, 02 Oktober 2016

Betapa Beda Kostum Manchester City dan Zorya Luhansk

Sejumlah kejutan mewarnai pertandingan kedua penyisihan grup Liga Champion 2016/17 yang berlangsung pada tengah pekan terakhir September 2016. Bayern Muenchen takluk 0-1 dari Atletico Madrid, sementara Borussia Dortmund menahan imbang Real Madrid 2-2. Leicester City mengalahkan FC Porto 1-0 dan menjadi salah satu tim yang selalu meraih kemenangan dalam dua laga awal Liga Champion. Barcelona, Atletico Madrid, dan Napoli juga belum kehilangan poin di Eropa, sebagaimana juara Liga Premier Inggris musim lalu. Satu kejutan lagi adalah keberhasilan Glasgow Celtic bermain seri 3-3 dengan Manchester City, sementara tim besutan Pep Guardiola sedang begitu perkasa dengan 10 kemenangan beruntun di semua ajang musim ini. City pun memimpin klasemen Liga Premier dengan enam kemenangan tanpa sekali pun kehilangan poin. 

Namun klub asal Manchester itu menghadirkan kejutan lain berupa kostum seri ketiganya yang begitu mencolok mata. Perpaduan warna jingga dan ungu menjadi sensasi tersendiri dan mengundang banyak komentar dari para pengguna twitter di Eropa. Kebanyakan orang heran dan mencercanya, hampir sama dengan perlakukan orang Indonesia merespons seragam tim olimpiade Indonesia, yang ternyata mendapat pujian dari dunia ketika ditampilkan di Olimpiade Brasil 2016 sekian bulan silam. 
Kostum ketiga Manchester City ini keren atau norak?
Sejak Euro 2016 lalu, perusahaan apparel asal Amerika Serikat yang kondang itu seperti kekurangan ide untuk merancang desain kostum produksinya. Misalnya Portugal, Prancis, dan Inggris yang kostumnya sama persis motifnya, sebatas berbeda warnanya. Ironisnya, pada musim 2016/17 Manchester City memiliki kostum utama yang kembaran dengan ketiga tim nasional itu. Tiada beda pula dengan kostum kedua Paris SG. Mayoritas suporter pun kecewa menyambutnya. Jadi melihat penampilan tim kesayangannya dengan kostum jingga ungu nan kinclong, sudah selayaknya para penggemar klub itu tersenyum bersukacita. Keberanian tim desainer Nike patut dipuji dalam hal ini.

Bagaimana dengan kostum yang dikenakan oleh Zorya Luhansk, tim Ukraiana yang kalah tipis dari Manchester United di Liga Europa? Barangkali sempat terlintas kesan, kita bagaikan melihat Zlatan Ibrahimovic dkk sedang bertanding melawan tim yang terdiri dari para wasit. Kostum Zorya yang berwarna serba-hitam, tanpa nama sponsor di dada, dan tanpa garis warna yang lain jua, mirip sekali dengan kostum wasit zaman dulu. Sangat monoton dan tidak menarik sama sekali.     
Apakah Manchester United bermain menghadapi tim wasit?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar