Senin, 24 Juli 2017

Gagal ke Piala Asia U-23, Timnas Fokus ke SEA Games 2017

Timnas Indonesia U-22 akhirnya gagal melangkah ke Piala Asia U-23 2018 di China, setelah pada pertandingan terakhir kualifikasi grup H pada Minggu kemarin (23/7/2017) bermain imbang tanpa gol dengan Thailand, yang merupakan tuan rumah babak penyisihan. Hasil mengejutkan berupa kekalahan 0-3 dari Malaysia di laga pertama hari Rabu (19/7) hanya bisa disesali. Kendati anak asuh Luis Milla sempat bangkit dan mampu mengalahkan Mongolia 7-0 pada laga kedua yang berlangsung Jumat (21/7), tapi hasil seri menghadapi Thailand hanya mampu mendudukkan posisi Tim Merah Putih di nomor tiga klasemen akhir grup. Tiga kali bermain, Indonesia masing-masing sekali menang, seri, dan kalah serta mengumpulkan poin 4 (empat). Malaysia otomatis lolos dengan hasil dua kali menang dan sekali kalah (poin 6), sementara Thailand mesti melewati playoff sebagai salah satu runner-up grup dengan hasil sekali menang dan dua kali seri (poin 5). Meski kandas, Skuat Garuda menjadi tim paling produktif dengan mencetak tujuh gol dan kebobolan tiga gol selama tiga kali bertanding.

Pertandingan pertama melawan Malaysia baru berlangsung 30 menit dan gawang Indonesia yang dikawal Satria Tama sudah tiga kali kebobolan. Tampaknya timnas sedikit meremehkan lawan, sehingga Luis Milla tidak memainkan Hansamu Yama Pranata dan Evan Dimas Darmono yang notabene pemain paling senior di antara rekan-rekannya. Seluruh pemain bermain buruk di sepanjang 45 menit pertama. Ketika di babak kedua Evan Dimas turun, permainan sempat membaik, tapi terlalu sulit mengejar ketertinggalan tiga gol di awal laga. Apalagi Asnawi Mangkualam yang turun di babak kedua menggantikan Hanif Sjahbandi justru mendapat kartu merah.
Gavin Kwan Adsit merayakan golnya bersama rekan-rekan setimnya.
Luis Milla mengganti tujuh pemain inti ketika menghadapi Mongolia. Kiper, bek kanan, satu bek tengah, bek kiri, dua gelandang, dan satu penyerang yang sebelumnya berada di bangku cadangan diberi kesempatan turun sejak sepak mula. Hasilnya ternyata gemilang. Saddil Ramdani dan Gavin Kwan Adsit masing-masing membuat dua gol. Tiga gol lainnya disumbang oleh Marinus Wanewar, Osvaldo Haay, dan Septian David Maulana. Kemenangan atas Mongolia sempat membuka asa Indonesia. Namun, pintu ternyata tertutup jua. Bagaimanapun perjuangan Bagas Adi Nugroho dkk tetap harus dihargai. Kegagalan harus segera dilupakan untuk kemudian fokus pada SEA Games 2017 yang akan berlangsung kurang dari sebulan lagi. Tiga kali pertandingan menghadapi Malaysia, Mongolia, dan Thailand bisa dianggap sebagai bagian dari ujicoba sebelum mencoba meraih medali emas cabang sepak bola Asia Tenggara.
Tim inti Indonesia menghadapi Thailand (23/7/2017).
Satu hal yang menarik, Luis Milla menurunkan 21 pemain dari total 23 pemain yang dibawanya ke Thailand dalam tiga laga penyisihan Grup H. Satria Tama sebagai kiper turun sekali, sementara dalam dua laga berikutnya digantikan Kurniawan Kartika Ajie. Seluruh pemain belakang dimainkan pelatih, yaitu : Bagas Adi Nugroho (3 kali main), Andy Setyo Nugroho (3), Hansamu Yama (2), Ryuji Utomo (1), Putu Gede Juniantara (1), Ricky Fajrin (2), Gavin Kwan (2), dan M. Rezaldi Hehanusa (1). Semua gelandang juga diturunkan, yaitu : M. Hargianto (3), Evan Dimas (2), Gian Zola Nasrulloh (1), Hanif Sjahbandi (1), Asnawi Mangkualam (1), dan Osvaldo Haay (2). Di sektor depan, lima orang diberi kesempatan bergantian, yaitu : Septian David (3), Marinus Wanewar (3), Febri Hariyadi (2), Yabes Roni (2), dan Saddil Ramdani (2). Hanya M. Dicky Indrayana (kiper) dan Ahmad Nur Hardianto (striker) yang tidak bermain di Thailand. Luis Milla membuktikan bahwa seluruh anggota timnya adalah pemain inti, sehingga siapa pun bisa dimainkan. Menjelang SEA Games akan ada seleksi kembali, meski mungkin tidak terlalu banyak perubahan nantinya. Yang jelas Ezra Walian siap kembali bersaing setelah terpaksa dicoret sebelum kualifikasi Piala Asia karena sempat bermasalah dengan kesehatannya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar